Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Juru bicara Meta Platforms Inc. Andy Stone menyangkal isu hoax yang menyebut Mark Zuckerberg mengundurkan diri dari jabatan CEO Meta pada awal tahun 2023.
Melalui cuitan di akun Twitternya pada Selasa (22/11/2022), Stone menegaskan bahwa rumor pengunduran diri Zuckerberg yang beredar luas di seluruh jejaring media sosial merupakan informasi palsu.
"Salah ini adalah sebuah kesalahan," tulis Andy Stone menanggapi berita yang dibagikan oleh Walter Bloomberg di platform Twitter.
Rumor pengunduran diri Zuckerberg pertama kali mencuat ke publik setelah portal lokal Leak menerbitkan laporan pada Selasa pukul 9 pagi waktu setempat.
Dalam laporan yang dirilis, Leak menyebut bahwa Mark Zuckerberg tengah merencanakan pengunduran jabatan dari bangku CEO dan berniat meninggalkan sejumlah proyek yang tengah digarap Facebook, WhatsApp dan Instagram pada awal 2023 mendatang.
“Sumber tanpa nama yang mengklaim bahwa Zuckerberg telah memutuskan untuk mundur tahun depan, karena perusahaan bersaing dengan penurunan keuntungan yang signifikan.” jelas laporan Leak, seperti yang dikutip dari New York Post.
Laporan Leak juga menyebut bahwa proyek miliaran dolar Metaverse yang tengah dikembangkan Meta terancam gagal dilanjutkan, usai Mark Zuckerberg mundur sebagai CEO Meta.
Baca juga: Usai PHK 11.000 Karyawan, Meta batalkan Produksi Layar Pintar dan Smartwatch
Pernyataan tersebut diperkuat dengan cuitan Zuckerberg yang mengakui bahwa pihaknya telah melakukan kesalahan besar karena gagal menjalankan strategi dan operasional perusahaan.
Hal tersebut membuat Meta Platforms Inc. melakukan pemangkasan anggaran, mengurangi tunjangan hingga merestrukturisasi karyawan sebanyak 11.000 orang demi mengurangi beban pengeluaran.
Baca juga: Mark Zuckerberg Pecat 11.000 Karyawan setelah Pendapatan Perusahaan Anjlok
"Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan. Akselerasi digital pasca pandemi pada realitanya menurun di tengah meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya perkirakan. Saya salah, dan saya bertanggung jawab untuk itu.” ujar Zuckerberg di blog resmi Meta, Kamis (10/11/2022).
Kendati Mark Zuckerberg tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur, namun hal tersebut telah menggiring opini publik terkait kebenaran isu kemunduran Meta yang memicu pengunduran diri Zuckerberg.
Mengingat saat ini Meta telah mengalami penurunan saham lebih dari 60 persen serta amblasnya pendapatan Meta sebanyak 49 persen atau sekitar 9,4 miliar dolar AS pada kuartal ketiga 2022.
Hadirnya tekanan ini bahkan membuat perusahaan jasa keuangan multinasiona Morgan Stanley menurunkan penilaiannya atas Meta.