Lima pekerja lain mengatakan, mereka ketakutan karena Foxconn mulai memindahkan orang yang positif Covid-19 ke perumahan kosong dan menyuruh pekerja untuk makan di asrama mereka daripada harus ke kantin perusahaan.
Namun kemudian, Foxconn dilaporkan gagal memisahkan pekerja yang terinfeksi dari pekerja lainnya. Foxconn menolak mengomentari klaim Hou dan pekerja lainnya mengenai hal itu.
Perusahaan sebelumnya meminta maaf kepada pekerja atas kesalahan teknis terkait pembayaran yang terjadi saat proses perekrutan. Foxconn belum mengungkapkan mengapa pihaknya membayar pekerja untuk segera pergi setelah menjanjikan bonus perekrutan kepada mereka.
Baca juga: Redam Kerusuhan di Pabrik iPhone, Foxconn Tawarkan Insentif Rp 21 Juta Bagi Karyawan
Pada akhir Oktober, setelah rekaman pekerja yang melarikan diri mulai menyebar, Foxconn mengatakan telah mengendalikan situasi dan berkoordinasi dengan pabrik lain untuk meningkatkan produksi.
Jika masalah berlanjut hingga Desember, Foxconn dan Apple akan kehilangan produksi sekitar 10 juta unit iPhone, yang berarti pemotongan pengiriman iPhone sebanyak 12 persen pada kuartal keempat, kata analis KGI Securities Christine Wang.
Manajer Foxconn mengatakan perusahaan terjebak dalam posisi yang sulit, harus mempercepat pengiriman selama musim liburan dan harus mengikuti pedoman Covid-19 yang ketat dari pemerintah setempat.
"Itu adalah waktu tersibuk dalam setahun," kata seorang pejabat senior Foxconn, menambahkan bahwa wabah Covid-19 pada Oktober di pabrik Zhengzhou membuat perusahaan lengah dan memicu kekacauan.
"Ada tekanan untuk semua orang, termasuk untuk pemerintah daerah," kata pejabat itu, merujuk pada pemerintah daerah yang bergegas membantu merekrut pekerja pengganti.
Baca juga: Pekerja di Pabrik iPhone Foxconn China Berulah Memprotes Aturan Ketat Covid-19
Seorang pekerja, Fay, mengatakan dia takut tertular Covid-19 dan khawatir apakah akan tinggal selama dua minggu lagi untuk mengklaim bonus setelah menyelesaikan kontrak tiga bulannya.
Akhirnya, dia mengaku harus merangkak keluar dari kompleks pabrik melalui lubang di pagar besi hijau.
"Pada akhirnya, saya memutuskan bahwa hidup saya lebih berharga," ucapnya.