Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Akun Twitter Kanye West kembali diblokir Elon Musk, usai rapper kondang ini usai memposting foto yang mengandung ujaran kebencian dan hasutan kekerasan pada Kamis (1/12/2022).
Melansir dari Reuters pemblokiran ini terjadi lantaran akun bernama Ye, milik Kanye West melanggar aturan platform berlogo burung biru itu dengan memposting foto maestro Hollywood Ari Emanuel yang menyemprotkan air ke belakang kepala Musk dengan selang.
Dalam postingan tersebut West juga menyematkan cuitan bertuliskan "Mari kita selalu ingat ini sebagai tweet terakhir saya #ye24".
Tak lama setelah cuitan tersebut dilontarkan, akun West lantas menjadi topik perbincangan hangat di Twitter.
Karena cuitan tersebut dapat menghasut para pengguna lainnya, Elon Musk sebagai CEO baru Twitter langsung menghapus postingan tersebut dan menangguhkan akun West.
Sejak saat itu akun Kanye West yang memiliki 32,2 juta pengikut diblokir dari Twitter dan seluruh cuitannya tidak bisa lagi diakses.
"Saya mencoba yang terbaik. Meskipun begitu, dia kembali melanggar aturan kami yang melarang hasutan untuk melakukan kekerasan. Akun akan ditangguhkan," ujar cuit Musk lewat akun Twitternya.
Baca juga: Laba Adidas Anjlok Usai Keluar dari Pasar Rusia dan Putus Kemitraan dengan Kanye West
Penangguhan ini adalah kali kedua yang dilakukan Twitter pada akun Kanye West, dimana sebelumnya rapper asal AS ini sempat diblokir atas kasus yang sama, karena mendorong ujaran kebencian pada publik.
Namun setelah platform berlogo burung biru itu diakuisisi Elon Musk pada Oktober lalu, sejumlah akun kontroversial yang awalnya diblokir atau ditangguhkan dewan Twitter mulai di buka termasuk akun Kanye West, situs satir Babylon Bee dan komedian Kathy Griffin.
Baca juga: Forbes Keluarkan Kanye West dari Daftar Miliader Dunia setelah Dipecat Adidas
Elon Musk juga memutuskan untuk mengaktifkan kembali akun mantan Presiden AS Donald Trump setelah mayoritas pengguna Twitter memilih mendukung dalam jajak pendapat untuk mengembalikan akun Trump yang sempat di blokir selama dua tahun.