News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Elon Musk Bikin Jajak Pendapat: Haruskah Saya Mundur Sebagai Bos Twitter?

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elon Musk, CEO Tesla Inc, SpaceX dan Twitter. Elon Musk kembali membuat aksi kontroversial di Twitter. Yang terbaru miliarder kondang ini membuat jajak pendapat atau polling untuk menentukan apakah ia harus mundur dari jabatannya sebagai CEO Twitter.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Elon Musk kembali membuat aksi kontroversial di Twitter. Yang terbaru miliarder kondang ini membuat jajak pendapat atau polling untuk menentukan apakah ia harus mundur dari jabatannya sebagai CEO Twitter.

"Apakah saya harus mengundurkan diri sebagai bos Twitter? Saya akan mematuhi hasil jajak pendapat ini," kata Musk dalam polling yang ia buat, seperti dikutip dari Reuters.

Usai 12 jam cuitan tersebut dirilis, kini sudah lebih dari 8,5 juta suara terkumpul dari polling tersebut, dimana 56,8 persen responden memilih setuju Elon Musk mundur.  Sementara sisanya sekitar 43,2 persen memilih tidak setuju.

Baca juga: Elon Musk Nonton Final Piala Dunia 2022, Puji Gol Penalti Lionel Messi untuk Argentina

Polling ini dirilis Musk lewat akun Twitternya pada Senin (19/12/2022), usai platform media sosial berlogo burung biru itu terus menghadapi kecaman dari netizen selama sepekan terakhir, lantaran menerapkan kebijakan - kebijakan baru yang kontroversial.

Diantaranya dengan memblokir sejumlah akun Twitter jurnalis kenamaan, setelah Musk menuding jurnalis-jurnalis tersebut membahayakan keluarganya lantaran telah membagikan lokasinya secara real-time di akun sosial media berlogo burung biru itu.

Musk tidak menjelaskan lebih lanjut terkait siapa CEO baru yang akan mengisi kursi kepemimpinan Twitter, namun sebagian netizen meyakini apabila poling ini sengaja dibuat Musk lantaran pihaknya sudah  kehabisan biaya untuk mendanai Twitter pasca membayarkan tagihan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS di bulan Oktober lalu.

Gejolak internal yang menghantam Twitter, telah membuat Elon Musk selaku CEO kewalahan dalam mendanai platform sosial media burung biru itu.

Elon Musk bahkan dilaporkan mengalami penyusutan kekayaan hingga harta bersihnya turun jadi 174,6 miliar dolar AS hanya untuk mendanai pembaruan sejumlah fitur baru yang ada di platform media sosial Twitter. 

Baca juga: Elon Musk Ajukan Persyaratan Khusus ke Jurnalis yang Akunnya Ditangguhkan Twitter

Sejumlah cara telah dilakukan Musk untuk menekan pengeluaran seperti memangkas 3.700 karyawan hingga membalikkan kebijakan lama dengan memulihkan akun yang sempat ditangguhkan untuk menarik perhatian para investor.

Namun kebijakan tersebut justru makin memicu amarah dan mendorong para investor untuk meninggalkan Twitter. Alasan ini yang membuat netizen meyakini bahwa Musk telah frustasi memimpin platform berlogo burung hingga akhirnya berniat menunjuk CEO baru. 

“Saya minta maaf, ke depan akan ada pemungutan suara untuk perubahan kebijakan besar," jelas Musk

Sebelum Musk mencuitkan poling tersebut, pada bulan lalu CEO kondang ini sempat mengatakan kepada pengadilan Delaware bahwa pihaknya akan mengurangi waktunya di Twitter dan mulai fokus ke bisnisnya yang lain.

Baca juga: Elon Musk Dilaporkan Obral Saham Twitter untuk Bidik Investor Baru

Belum diketahui secara pasti kapan perubahan kepemimpinan ini akan dilakukan Musk, namun hingga kini Twitter belum mengantongi nama yang akan menggantikan posisi Elon Musk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini