Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Intel Corporation berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawannya pada Januari 2023.
PHK tersebut akan dilakukan di dua fasilitas manufakturnya, yakni kampus Folsom dan Santa Clara, Amerika Serikat.
Dilansir dari abc10, Intel mengatakan bahwa PHK tersebut dilakukan karena perusahaan ingin menekan pengeluaran di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan permintaan chip global, sembari meningkatkan efisiensi melalui berbagai inisiatif, termasuk beberapa pengurangan tenaga kerja khusus bisnis dan fungsi di berbagai bidang.
"Ini adalah keputusan yang sulit, dan kami berkomitmen untuk memperlakukan karyawan yang terkena dampak dengan bermartabat dan hormat," kata Intel.
Baca juga: Tingkatkan Kinerja Pusat Data, Intel dan Google Luncurkan Chip Baru
Menurut pemberitahuan yang diajukan ke Departemen Pengembangan Ketenagakerjaan California, raksasa teknologi itu akan memangkas 110 karyawan di fasilitas manufaktur Folsom dan 90 karyawan di fasilitas manufaktur Santa Clara.
“Semua karyawan yang terkena dampak PHK akan mendapat pemberitahuan setidaknya 60 hari, dengan PHK pertama akan dimulai pada 31 Januari 2023,” kata Carolann Bullock, Wakil Presiden dan Direktur Ketenagakerjaan Intel.
Menurut situs web Intel, kampus Folsom merupakan situs penelitian dan pengembangan tempat karyawan membuat, menguji, dan memvalidasi chip dan chipset generasi berikutnya, termasuk produk prosesor desktop, seluler, dan server.
“Walaupun PHK bukanlah kabar baik, tetapi Intel masih mempekerjakan lebih dari 5.000 karyawan di Folsom dan terus berinvestasi di komunitas kami,” kata Christine Brainerd, direktur komunikasi kota Folsom, dalam sebuah pernyataan.
“Kami diberi tahu bahwa Intel akan terus merekrut posisi baru di kampus Folsom di masa mendatang,” imbuhnya.
Baca juga: Twitter Banjir Gugatan Hukum dari Eks Karyawannya Usai Melakukan PHK Massal
Sebelumnya Intel PHK 12.000 Karyawan
Kabar mengenai PHK yang dilakukan Intel sebelumnya juga telah terjadi pada April 2016 lalu. Raksasa teknologi itu mengumumkan PHK terhadap 12.000 karyawannya.
Dalam sebuah pernyataan, mantan CEO Intel Brian Krzanich mengatakan bahwa saat itu perusahaan yang ia pimpin tengah melakukan serangkaian restrukturisasi.
Upaya tersebut diakui Krzanich termasuk melakukan PHK terhadap 12.000 orang karyawan.
"Intel selama ini dikenal sebagai perusahaan PC. Kini, kami akan mulai fokus untuk pengembangan cloud dan semua perangkat yang terhubung dengan cloud. Ini termasuk PC namun lebih dari itu," ungkap Krzanich.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Startup Pilih Jalan PHK Demi Menekan Pengeluaran pada Era Bakar Duit Berakhir
Menurut Krzanich, upaya restrukturisasi akan memberikan fleksibilitas bagi Intel untuk berinvestasi di area bisnis yang kini lebih menjanjikan dibandingkan pasar PC yang stagnan.