Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan transformasi digital Schneider Electric Indonesia mendukung pengembangan pusat data berkelanjutan atau green data center sebagai upaya dekarbonisasi.
Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia Yana Achmad Haikal menuturkan green data center menjadi fokus industri data center untuk mendukung kegiatan operasional data center.
"Pemilihan solusi dan teknologi data center yang mengusung konsep ramah lingkungan dapat mengoptimalkan siklus hidup data center juga sangat penting dalam mendukung ketahanan data center," kata Yana dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Kembangkan Kawasan Industri Hijau Modern, PT Puradelta Lestari Tbk Siapkan Zona Khusus Data Center
Menurut studi internal Schneider Electric Indonesia memperkirakan pada tahun 2025, penggunaan energi oleh industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan membengkak menjadi 20,9 persen dari total global, dan menyumbang 5,5 persen dari emisi gas rumah kaca global.
Yana menjelaskan konsumsi listrik terbesar di industri TI berasal dari data center.
Sistem pendinginan mengonsumsi listrik paling besar di dalam fasilitas data center hingga mencapai lebih dari 37 persen dari total konsumsi listrik, dan membutuhkan sumber daya air dalam jumlah yang besar.
Oleh karena itu dibutuhkan sistem pemantauan yang real time untuk mengukur efektivitas operasional fasilitas data center dalam penggunaan listrik, air, dan sumber daya lainnya.
PT Dunia Virtual Online untuk mendukung pembangunan infrastruktur data centernya yang baru yang diberi nama AREA31 berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Infrastruktur AREA31 menjadi green data center, pondasi dasar adalah memiliki visibilitas menyeluruh terhadap perjalanan aksinya termasuk konsumsi energi, memiliki kemampuan untuk memproses dan menganalisa data secara akurat dan real time.
President Director AREA31 Michael Alifen mengatakan AREA31 mengusung konsep Purpose-Built Data Center yang menyediakan tidak hanya solusi data center, namun juga satelit teleport.
Baca juga: Perusahaan Patungan Indosat dan Big Data Exchange Berencana Bangun Data Center Campus 100 MW
AREA31 memiliki kapasitas hingga 25 MegaWatt yang nantinya akan tersedia 8 Data Hall yang mengakomodasi hingga 1.200 rack.
"Kami memiliki visi misi untuk menjadikan AREA31 sebagai green dan sustainable data center," kata Michael.
AREA31 merupakan penyedia Hyperscale Data Center berkonsep military bunker dengan 8 High-Security Layers dan menawarkan area rooftop seluas 3.500 meter persegi sebagai fasilitas Telecommunication Port (Teleport).
Fasilitas ini diperuntukkan bagi Satellite Communication Provider untuk colocation Stasiun Bumi dengan kapasitas hingga 14 unit antena stasiun bumi berdiameter 9 meter.