Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, HANOI – Layanan video streaming Netflix Inc mengumumkan rencana untuk memperluas ekspansi, dengan membuka kantor cabang baru di Vietnam pada akhir tahun 2023.
Pengumuman ini disampaikan Netflix usai pihaknya mendapatkan lampu hijau dari pemerintah Vietnam setelah berulang kali menggelar pembicaraan dengan pihak berwenang untuk menyelesaikan penilaian risiko keamanan dan politik terkait rencana pengoperasian kantor Netflix di Hanoi.
Ketika ditanya kapan operasi kantor baru akan dibuka, Netflix masih menolak untuk memberikan komentarnya.
Baca juga: Meta Platforms Siapkan PHK Putaran Baru Setelah Tahun Lalu Rumahkan 11.000 karyawan
Namun melansir dari Reuters, kantor layanan video-on-demand tersebut saat ini masih harus melewati proses regulasi yang panjang yang kemungkinan besar akan memakan waktu lama hingga akhir tahun 2023.
“Kantor itu direncanakan akan dibuka paling cepat pada akhir 2023. Kemungkinan pihak berwenang mengumumkan keputusan baru, efektif mulai Januari, setelah penyedia perusahaan layanan video-on-demand ini mengajukan izin beroperasi kepada pemerintah Vietnam.” jelas sumber kepercayaan Reuters yang mengetahui masalah ini.
Dipilihnya Vietnam sebagai lokasi kantor baru Netflix bukan tanpa alasan, kendati negara ini memiliki regulasi undang-undang keamanan siber Vietnam yang ketat. Namun karena Vietnam memiliki pertumbuhan ekonomi digitalnya tercepat di Asia Tenggara, negara ini menjadi pasar utama bagi raksasa teknologi.
Alasan tersebut yang kemudian dimanfaatkan Netflix untuk meraup pundi – pundi keuntungan dengan mengeksplorasi bisnis bisnis fintech, e-commerce, dan hiburan online
“Ekonomi digital Vietnam termasuk fintech, e-commerce, dan hiburan online berada di jalur yang tepat yang diperkirakan dapat tumbuh mencapai 50 miliar dolar AS pada tahun 2025” ujar laporan yang dirilis , oleh Google, Temasek Holdings, dan Bain & Company.
Baca juga: Perusahaan Konsultan McKinsey akan PHK 2.000 Karyawan
Saham Boncos Netflix Dilanda PHK
Sebelum mengungkap rencana ekspansi, pada akhir tahun lalu Netflix sempat mengalami penurunan pendapatan yang tajam hingga saham layanan video-on-demand ini anjlok sebanyak 70 persen selama perdagangan 2022.
Penurunan ini disinyalir buntut dari merosotnya jumlah pelanggan Netflix sebanyak 200.000, selama lebih dari satu dekade. Imbas dari munculnya tekanan tersebut Netflix bahkan harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 300 pekerja.
Meski PHK memicu lonjakan angka pengangguran di AS, namun langkah ini harus diambil perusahaan untuk menekan pembengkakan kerugian ditengah ancaman perlambatan pertumbuhan pendapatan akibat krisis yang menghantam ekonomi global.
Baca juga: Permintaan Anjlok, Ericsson Bakal PHK 1.400 Karyawan di Swedia
Beragam cara kini mulai dilakukan Netflix untuk mendongkrak pendapatan kuartalan, termasuk memperluas ekspansi serta memangkas harga berlangganannya di berbagai negara. Guna mempertahankan pertumbuhan pelanggan di tengah persaingan sengit dan pengeluaran konsumen yang tertahan.
"Kami selalu mengeksplorasi cara untuk meningkatkan pengalaman anggota kami. Kami dapat mengkonfirmasi bahwa kami memperbarui harga rencana kami di negara-negara tertentu," kata juru bicara perusahaan.