Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEW.COM, CALIFORNIA – Popularitas ChatGPT yang belakangan menggemparkan industri teknologi, telah membuat Koo, aplikasi media sosial berbasis microblogging, kepincut untuk mengintegrasikan ChatGPT OpenAI pada layanannya.
Dengan memanfaatkan kecanggihan Artificial Intelligence (AI) yang tersemat dalam algoritma kendali ChatGPT, nantinya sosial media asal India ini akan mengubah layanannya sehingga para pengguna dapat membuat postingan dengan lebih mudah dan praktis.
"Koo berada di garis depan inovasi, untuk membantu para kreator mendapatkan inspirasi tentang apa yang harus dibuat dengan begini mereka dapat mengekspresikan diri mereka lewat komunitas di platform tersebut," ungkap salah satu pendiri Koo, Mayank Bidawatka.
Mengutip dari Reuters, teknologi AI generatif pada aplikasi Koo memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah postingan tanpa harus mengetik. Sebagai gantinya mereka hanya perlu membuat perintah suara.
Koo juga akan mengeksplorasi penambahan label untuk menunjukkan apakah sebuah postingan dibuat dengan bantuan ChatGPT.
Meski masih dalam tahap pembuatan, namun dengan kemampuan ini Bidawatka mengklaim aplikasi besutannya akan menjadi platform pertama yang mengintegrasikan teknologi AI ke dalam postingan, dengan begini Koo dapat mengungguli sejumlah saingannya termasuk aplikasi Twitter.
Baca juga: Adopsi Kecerdasan ChatGPT, Pengendara GM Bisa Kontrol Kendaraan Lewat Teknologi AI
"Saya pikir pengguna Koo harus tahu jika konten dihasilkan oleh AI dapat diintegrasikan ke dalam kemampuan menulis postingan," kata Bidawatka.
Koo bukan satu–satunya perusahaan teknologi yang kepincut pada kecanggihan AI, sebelumnya raksasa teknologi Microsoft telah lebih dulu merilis Bing dan Google Alphabet yang meluncurkan aplikasi chatbot AI generatif bernama Brad.
Baca juga: Apple Blokir Semua Layanan Berbasis ChatGPT karena Alasan Keamanan
Dengan tujuan untuk membantu pengguna menjawab sejumlah pertanyaan serta mendukung mereka dalam menjelajahi penggunaan AI.