Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Kementerian Dalam Negeri Jerman berencana untuk memeriksa semua komponen asal China yang sudah dipasang di jaringan 5G negara itu.
"Kami harus melindungi jaringan komunikasi kami," kata Nancy Faeser, Menteri Dalam Negeri Jerman kepada surat kabar Bild am Sonntag, Minggu (16/4/2023).
Dia menambahkan, tiga prioritas dalam pemeriksaan itu yakni mengidentifikasi risiko, menghindari bahaya, dan menghindari ketergantungan.
Baca juga: Harga Realme 10 Pro 5G Dibanderol Mulai Rp4.599.000, Simak Spesifikasinya
"Ini terutama berlaku untuk infrastruktur kritis kami," katanya.
Jerman sendiri telah mempertimbangkan untuk melarang komponen tertentu dari perusahaan China seperti Huawei dan ZTE di jaringan telekomunikasinya, sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters bulan lalu, dalam langkah yang berpotensi signifikan untuk mengatasi masalah keamanan.
Di samping itu, Jerman juga telah membuat undang-undang keamanan terkait dengan Teknologi Informasi (TI), yang menetapkan standar tinggi bagi pembuat peralatan telekomunikasi untuk jaringan generasi berikutnya.
Juru bicara Huawei memilih untuk tidak mengomentari spekulasi tersebut, sembari menegaskan perusahaan memiliki "catatan keamanan yang sangat baik" ketika memasok teknologinya ke Jerman.
Amerika Serikat Larang Penggunaan Perangkat Telekomunikasi dari Huawei dan ZTE
Pada November 2022, Departemen Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) telah mengumumkan pelarangan penggunaan perangkat telekomunikasi dan pengawasan video dari Huawei dan ZTE dengan alasan risiko keamanan nasional.
“Kami memutuskan untuk melarang otorisasi peralatan komunikasi dan elektronik berdasarkan pertimbangan keamanan nasional," kata Brendan Carr, Komisaris FCC.
Baca juga: Update Harga HP Vivo April 2023: Vivo V27 Series, Y22, hingga Vivo X80 5G, Chasback Up To Rp 1 Juta
Dia mengatakan langkah tersebut telah mendapat dukungan dari bipartisan yang luas di antara pimpinan kongres AS.
Adapun pejabat keamanan AS menyebut peralatan komunikasi dari Huawei dan ZTE digunakan Beijing untuk mengganggu jaringan nirkabel generasi kelima (5G) dan mengumpulkan informasi sensitif.
“Larangan tersebut adalah langkah terbaru dalam dorongan selama bertahun-tahun untuk menjaga keamanan jaringan AS dengan mengidentifikasi dan melarang perangkat yang dianggap sebagai ancaman keamanan," pungkas FCC.