Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Platform media sosial Twitter berencana menghapus akun pengguna yang sudah tidak aktif selama beberapa tahun.
Rencana tersebut diungkapkan oleh CEO Twitter Elon Musk dalam sebuah tweet, Senin (8/5/2023).
Musk menganggap langkah itu penting untuk membuat Twitter lebih bersih dan terbebas dari akun-akun pengguna yang sudah tidak digunakan.
Baca juga: Gmail Luncurkan Fitur Centang Biru Mirip Twitter, Bisa Tandai Akun Scam
“Kami juga akan mengarsipkan akun Twitter pengguna yang sudah tidak aktif,” cuit Musk.
Namun, orang nomor satu di Twitter itu tidak memberikan rincian lebih lanjut kapan program tersebut akan dimulai.
Menurut kebijakan Twitter, pengguna harus masuk ke akun mereka setidaknya sekali dalam 30 hari untuk menghindari penghapusan akun secara permanen.
Selain itu, Musk juga mengatakan pengguna platform micro-blogging itu dapat melihat penurunan jumlah pengikut, karena beberapa akun yang tidak aktif mungkin akan dihapus.
Awal bulan ini, Musk "mengancam" akan mengalihkan akun Twitter National Public Radio ke perusahaan lain, setelah penyiar publik berhenti memposting konten ke 52 umpan Twitter resminya sebagai protes terhadap label Twitter yang menyiratkan keterlibatan pemerintah dalam konten editorialnya.
Tak hanya itu, Twitter juga menghapus tanda centang biru yang diverifikasi dari profil ribuan orang, termasuk selebritas, jurnalis, dan politisi terkemuka.
Semenjak mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022, Musk telah membawa sejumlah perubahan di tubuh perusahaan, seperti menjadikan verifikasi akun sebagai bagian dari langganan Twitter Blue hingga memangkas sejumlah karyawannya.