News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Linda Yaccarino CEO Baru Twitter yang Gantikan Elon Musk

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Linda Yaccarino, mantan Kepala Periklanan dan Kemitraan Global di NBC Universal resmi ditunjuk sebagai CEO Twitter yang baru menggantikan Elon Musk.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.CO, CALIFORNIA – Linda Yaccarino, mantan Kepala Periklanan dan Kemitraan Global di NBC Universal resmi ditunjuk sebagai CEO Twitter yang baru, menggantikan kursi kepemimpinan  Elon Musk .

Pengumuman tersebut dirilis Elon Musk lewat akun Twitternya, dalam cuitan itu Musk menjelaskan bahwa Linda akan menggantikan perannya di sektor operasi bisnis. Dengan begitu Musk dapat fokus mengembangkan desain produk dan teknologi baru dari platform berlogo burung biru Twitter.

"Saya sangat senang menyambut Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter yang baru!" ujar Elon Musk di akun Twitternya, Sabtu (13/5/2023).

Linda Yaccarino diangkat jadi CEO baru Twitter.

Seperti yang diinformasikan Musk, Linda Yaccarino nantinya mulai menjalankan posisi baru sebagai CEO Twitter dalam enam pekan kedepan.

Lewat perubahan kepemimpinan ini Musk berharap, Linda dapat membalikkan pendapatan kuartalan Twitter.

Mengingat pasca akuisisi yang dilakukan pada Oktober 2022 lalu, platform berlogo burung biru ini terus mengalami penurunan pendapatan di sektor bisnis iklan.

Hingga Elon Musk terpaksa menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) pada ribuan staf serta menutup sejumlah kantor cabang Twitter akibat perusahaan gagal membayarkan tagihan beban utang.

"Penurunan besar-besaran pendapatan karena pengiklan melarikan diri dari kekhawatiran tentang kemampuan Twitter untuk menyingkirkan konten yang tidak diinginkan," ujar Elon Musk.

"Platform ini juga mengalami gangguan dan kemarahan yang signifikan dari netizen selama beberapa bulan terakhir,” lanjutnya Musk.

Tekanan ini yang kemudian mendorong Elon Musk untuk merombak struktur kepemimpinan perusahaan sosial medianya, dengan mengangkat Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter, seperti yang dikutip dari New York Post.

Baca juga: Elon Musk Umumkan Mundur sebagai CEO Twitter

“Saya sudah lama terinspirasi oleh visi [Musk] untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Saya senang membantu membawa visi ini ke Twitter dan mengubah bisnis ini bersama-sama!” tutur Linda pasca diangkat sebagai CEO baru Twitter.

Profil Linda Yaccarino

Wanita kelahiran 27 November 1963, lulusan dari universitas Penn State ini dikenal sebagai seorang eksekutif periklanan berpengalaman.

Sebelum di tunjuk jadi CEO baru Twitter, Linda pernah bekerja di Turner Entertainment selama 15 tahun.

Setelah itu linda melanjutkan karirnya  sebagai ketua periklanan dan kemitraan global di NBCUniversal (NBCU), berkat keuletannya selama lebih dari satu dekade ia berhasil membuat pendapatan iklan NBCU melesat jadi 100 miliar dolar AS.

Linda Yaccarino, mantan Kepala Periklanan dan Kemitraan Global di NBC Universal resmi ditunjuk sebagai CEO Twitter yang baru menggantikan Elon Musk. (NY Post)

Tak hanya itu selama kepemimpinannya di NBCUniversal ia juga sukses menjalin kolaborasi dengan berbagai merek-merek besar yang memiliki reputasi konten edgy seperti Apple News, Snapchat, Twitter dan YouTube.

"Linda telah memberikan kontribusi yang tak terhitung jumlahnya kepada perusahaan selama 12 tahun masa jabatannya, dan kami mendoakan yang terbaik untuknya," ujar NBCUniversal saat mengonfirmasi hengkangnya Linda Yaccarino.

Baca juga: Sosok Linda Yaccarino, Wanita yang Digadang-gadang Gantikan Elon Musk sebagai CEO Twitter

Kepiawaiannya dalam bernegosiasi di industri bisnis bahkan membuatnya mendapat julukan sebagai "palu beludru", menurut Wall Street Journal pada tahun 2012.

Elon Musk Mundur

Sebelum mengangkat CEO baru Twitter, Elon Musk sudah mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi CEO di perusahaan media sosial tersebut beberapa waktu lalu.

Elon Musk menjabat sebagai CEO Twitter sejak pengambilalihannya pada Oktober 2022, tidak lama setelah memberhentikan CEO lama, Parag Agrawal bersama dengan beberapa eksekutif Twitter  lainnya.

Dikutip dari Sputnik News, Jumat (12/5/2023), Musk telah mengumumkan bahwa ia akan secara resmi mengundurkan diri dari jabatan sebagai CEO Twitter dalam waktu enam minggu setelah menemukan orang baru untuk menempati posisi tersebut.

Pengumuman itu dia umumkan lewat cuitan di akun Twitter miliknya pada Kamis kemarin, di mana dirinya mengaku akan beralih menjadi 'Ketua Eksekutif dan CTO, mengawasi produk, perangkat lunak dan pengurus'.

"Senang mengumumkan bahwa saya telah merekrut CEO baru untuk Twitter. Ia akan mulai dalam 6 minggu," cuit Musk.

Musk tidak mengidentifikasi CEO baru dengan nama, juga tidak memberikan rincian tentang pengalaman kerja orang itu.

Bos Tesla ini sebelumnya mengatakan pada pertengahan Februari lalu bahwa dirinya bermaksud menunjuk penggantinya pada akhir tahun ini.

Namun pertama-tama ia ingin memastikan platform media sosial tersebut tetap stabil.

"Saya kira mungkin menjelang akhir tahun ini adalah waktu yang tepat untuk menemukan orang lain untuk menjalankan perusahaan, karena saya pikir Twitter akan berada dalam posisi stabil sekitar akhir tahun ini," jelas Musk dalam World Government Summit di Dubai.

 Elon Musk.

Perkembangan tersebut terjadi setelah Musk sebelumnya menyatakan pada Desember 2022 bahwa dirinya akan menghormati hasil jajak pendapat publik yang ia buat terkait pertanyaan kepada pengguna Twitter 'apakah dia harus mundur sebagai CEO Twitter'.

Saat itu, hasil jajak pendapat akhir mengungkapkan 57,5 persen dari pengguna yang berpartisipasi mendukung hengkangnya dari posisinya itu.

Sebanyak 17.502.391 pengguna memberikan suara dalam polling tersebut.

Musk secara resmi mengambil alih Twitter pada Oktober 2022 sebagai bagian dari akuisisi senilai 44 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Ia kemudian menyatakan bahwa dirinya tidak pernah bermaksud untuk tetap menjadi CEO secara permanen platform tersebut.

Pada bulan-bulan berikutnya, kedatangannya di perusahaan ditandai dengan hilangnya pengiklan, pemangkasan anggaran dan kehilangan staf yang sangat signifikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini