Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Bos Meta Inc, Mark Zuckerberg tengah bersiap untuk merilis aplikasi baru untuk menyaingi platform media sosial Twitter milik Elon Musk.

"Kami sedang menjajaki jejaring sosial terdesentralisasi yang berdiri sendiri untuk berbagi update teks. Kami yakin ada peluang untuk ruang terpisah, di mana kreator dan figur publik bisa berbagai update terkini tentang minat mereka," jelas Zuckerberg.

Secara tampilan aplikasi baru besutan Meta sekilas mirip Twitter, di mana pengguna bisa mem-posting teks hingga 500 karakter serta mengunggah foto, link, dan video berdurasi 5 menit.

Baca juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Keanekaragaman Hayati 2023, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

Tak hanya itu aplikasi baru dari Meta juga menghadirkan fitur linimasa, like, reply, atau repost sebuah konten. Para pengguna bahkan dapat mencari, mengikuti, dan berinteraksi dengan pemilik akun lainnya yang sebelumnya telah disetujui pengguna sebagai follower.

Kendati berbagai kelebihan dari fitur aplikasi Meta telah bocor demikian, akan tetapi Zuckerberg menegaskan bahwa platform sosial medianya jauh lebih unggul ketimbang Twitter. Lantaran memiliki aturan pakai (guideline) yang sama seperti Instagram.

Dengan hadirnya kecanggihan tersebut, pengguna bisa log in dengan menggunakan kredensial Instagram mereka. Pengguna juga dapat menautkan pemblokiran dan penyembunyian kata yang sebelumnya telah disetel pengguna di akun Instagram mereka.

Meta sendiri kini masih enggan membocorkan nama dari aplikasi barunya itu, namun menurut informasi yang dikutip dari Techcrunch aplikasi pesaing Twitter yang diberi nama kode 'P92' atau 'Barcelona' ini dijadwalkan meluncur ke publik pada Juni 2023.

“Aplikasi P92 sedang diuji dengan selebritas dan influencer selama berbulan-bulan, serti target sebelumnya P92 diperkirakan meluncur menyapa publik pada awal Juni 2023,” menurut catatan Meta kepada kreator.

Lewat perilisan aplikasi Instagram berbasis teks, Zuckerberg berharap aplikasi besutannya dapat menjadi platform populer dibandingkan sebelumnya. Dengan begitu Meta dapat kembali meraup pundi pundi pendapatan.

Mengingat selama kuartal pertama tahun 2023, pendapatan Meta mengalami penurunan tajam hingga merugi 28,6 miliar dolar AS imbas melemahnya bisnis iklan selama setahun terakhir.