Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Platform streaming musik Spotify berencana menaikkan biaya berlangganan paket premium untuk pengguna di Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), harga paket premium individu Spotify akan naik satu dolar AS sehingga pengguna akan dikenakan biaya berlangganan baru sebesar 10,99 dolar AS atau sekitar Rp 164.000 per bulan.
Penyesuaian ini dilakukan Spotify setelah beberapa pesaingnya memilih untuk meningkatkan biaya berlangganan.
Baca juga: Australia Tangguhkan Lisensi Platform Pertukaran Kripto FTX
Namun perlu dicatat, Spotify telah mempertahankan harga 9,99 dolar AS atau sekitar Rp 149.000 per bulan untuk paket Premium bebas iklannya di AS sejak diluncurkan pada 2011.
Sebelumnya, CEO Spotify Daniel Ek telah mengisyaratkan perusahaan sedang menjajaki kemungkinan untuk menaikkan harga paket premium di AS.
“Saat pesaing meningkatkan biaya berlangganan, hal itu justru menguntungkan kami,” kata Daniel Ek.
Dia juga menyoroti bahwa Spotify telah menaikkan harga lebih dari 40 kali lipat di berbagai pasar di seluruh dunia.
Terlepas dari kenaikan harga tersebut, Spotify terus mengalami pertumbuhan. Pada kuartal I (Januari-Maret) 2023, perusahaan mengklaim berhasil memperoleh 5 juta pelanggan Premium, melampaui ekspektasi dan mencapai total 210 juta. Saat menyertakan akun gratis yang didukung iklan, basis pengguna Spotify mencapai 515 juta di seluruh dunia.