News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengembang Layanan ChatGPT, OpenAI Diramal Bangkrut Tahun Depan

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor pusat OpenAI di Pioneer Building in Mission District, San Francisco, AS.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – OpenAI perusahaan pengembang ChatGPT, layanan chatbot berbasis teknologi buatan atau artificial intelligence (AI) diramalkan bangkrut pada tahun 2024. Prediksi ini dilontarkan usai ChatGPT gagal mendatang profit bagi perusahaan.

Dalam laporan Majalah Analytics India, perusahaan OpenAI yang dipimpin Sam Altman telah menghabiskan dana 700.000 dolar AS per hari hanya untuk mendukung operasional layanan ChatGPT.

Namun pasca diluncurkan pada November tahun lalu, layanan ChatGPT belum bisa mencetak lonjakan profit . Bahkan pendapatan chatbot berbasis teknologi AI ini belum dapat menutup biaya yang telah dikeluarkan perusahaan.

Kondisi tersebut kian diperparah dengan adanya penurunan jumlah pengguna ChatGPT mencapai 12 persen di sepanjang bulan Juli 2023. Dari yang sebelumnya ada 1,7 miliar pengguna kini turun menjadi 1,5 miliar.

Hal ini yang membuat para analis Majalah Analytics India memprediksi bahwasanya OpenAI akan berpotensi gulung tikar dalam kurun waktu setahun kedepan.

Banyak pihak menilai ambisi OpenAI untuk menghasilkan pendapatan 200 juta dolar AS di tahun 2023 dan 1 miliar dolar AS di 2024 terlalu berlebihan.

“Sam Altman masih terus membakar uang hingga merugikan perusahaan sebesar 540 juta dolar AS, karena layanannya tak mendatangkan pendapatan yang setimpal,” jelas analis Majalah Analytics India seperti yang dikutip dari Livemint.

ChatGPT Pecah Rekor, Sehari Layani 13 Juta Pengguna

Sebelum mengalami kemerosotan, pada November tahun lalu pasca perilisan ChatGPT layanan chatbot ini sempat memecahkan rekor, lantaran total pengguna harian tembus mencapai 19 juta dan jumlah unduhan mencapai angka 100 juta kali.

Pengguna dunia mengklaim sistem ChatGPT dapat bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan mesin pencarian milik perusahaan Google Search.

Baca juga: Start Up AI Besutan Elon Musk Rilis, Diklaim Jauh Lebih Aman Ketimbang Pesaingnya ChatGPT

Keunggulan tersebut yang membuat popularitas mesin pencarian ini melesat tajam bila dibandingkan dengan Google.

Menurut data yang dirilis perusahaan finansial asal Swiss UBS, jumlah pengguna harian aplikasi chatbot ini mulai mengalami lonjakan mulai Januari 2023, dimana setiap harinya ada sekitar 13 juta pengguna yang mencoba mengakses ChatGPT.

Baca juga: Kepincut Proyek Cryptocurrency, Bos ChatGPT Rilis Aset Kripto Berteknologi Iris Biometrik

Berkat pencapaian tersebut ChatGPT ditetapkan sebagai aplikasi konsumen dengan pertumbuhan paling pesat sepanjang sejarah, seperti yang dilansir dari Engadget.

Sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan waktu kurang lebih 9 bulan dari peluncuran untuk mencapai 100 juta pengguna bulanan, sementara Instagram membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk memikat konsumen.

Namun seiring berjalannya waktu, sejumlah negara mulai membatasi penggunaan layanan ChatGPT dengan alasan keamanan. Sejak saat itu jumlah pengguna harian ChatGPT mulai menyusut hingga layanan ini gagal mencetak lonjakan laba bagi perusahaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini