Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap eks Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, bersedia membantu transformasi digital RI.
Ia menyebut Tony ingin membantu Indonesia dalam transformasi digital terutama yang berkaitan dengan beberapa isu penting.
Kini, Tony Blair merupakan konsultan pemerintahan berbasis digital yang telah bekerja sama dengan sekitar 36 negara di dunia.
Baca juga: SIG Manfaatkan Komputasi Awan untuk Percepat Transformasi Digital
Oleh karena itu, Budi menyebut Pemerintah Indonesia akan mengkaji peluang kerja sama dengan Tony Blair melalui Tony Blair Institute (TBI).
“Pengalaman dia banyak untuk bagaimana pemerintahan digital ini bisa diakselerasi dengan layanan yang baik. Indonesia memang beda dengan negara lain (soal pemerintahan berbasis digital), tapi paling tidak dengan pengalaman itu Mr Tony Blair bisa berbagi ilmu untuk negara kita dan pemerintahan digital bisa terwujud dengan baik,” kata Budi di Jakarta, dikutip dari siaran pers di situs Kominfo, Kamis (19/10/2023).
Budi merinci beberapa aspek penting pemerintahan digital yang mungkin menjadi peluang jalinan kerja sama. Misalnya seperti soal kesiapan teknis dan regulasi.
Saat ini Indonesia tengah mengkaji soal pelindungan data pribadi dan soal digital market act yang juga banyak mengadopsi.
Ia memandang, hal terpenting dalam transformasi digital bukan soal teknologi, tetapi juga regulasi.
Baca juga: Techmind Conference 2023 Kupas Tren Transformasi Digital di Perusahaan Besar-Menengah
Mengenai aspek regulasi, Budi menilai Tony Blair sebagai mantan Perdana Menteri Inggris memiliki pengalaman panjang seperti tata kelola pemerintahan.
“Regulasi hingga teknologi yang kesemuanya harus berjalan bersama-sama. Jadi kita juga belajar dari semua banyak negara, dengan banyak hal yang sudah advance dilalui oleh negara-negara di Eropa misalnya, termasuk Inggris yang bisa bertukar pengalaman kita dengan mereka,” katanya.
Budi menegaskan Kementerian Kominfo akan menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut untuk menjajaki peluang kerja sama dengan TBI.
“ini mau di-follow up lagi secara detail, kita akan diskusi terus menerus. Karena yang penting tadi seperti (peluang kerja sama) untuk melakukan apa, kapan, dan bagaimana,” pungkasnya.