TRIBUNNEWS.COM - CEO Apple Inc. Tim Cook kembali terbang ke Beijing, China, di tengah ketidakpastian jadwal peluncuran Apple Intelligence, hari Senin lalu, 21 Oktober 2024.
China merupakan salah satu pasar terbesar Apple saat ini dan ini merupakan kunjungan kedua Tim Cook ke Beijing di 2024 ini.
Pada saat bersamaan beredar spekulasi mengenai peluncuran sistem kecerdasan buatan (AI) Apple Intelligence di AS dan rencana pembaruan sistem operasi seluler iOS 18.1 untuk iPhone.
Kunjungan Tim Cook ke China kali ini antara lain bertemu dengan fotografer dan pembuat film terkenal Tiongkok, Chen Man.
Dalam video yang diposting ke platform mikroblog, Weibo, Cook bersama fotografer fesyen ternama Chen Man, terlihat menjelajahi distrik bersejarah di Beijing.“Senang rasanya bisa kembali ke Beijing,” tulis Cook dalam keterangan videonya.
Tim Cook juga bertemu dengan sejumlah mahasiswa pengguna produk Apple dari Universitas Pertanian Tiongkok dan Universitas Zhejiang di sebuah peternakan di distrik Shunyi di Beijing, mengacu pada postingan yang diterbitkan oleh eksekutif tersebut di mikroblog. platform Weibo dan laporan media lokal.
Dalam postingan terbarunya di Weibo pada hari Selasa, Cook mengatakan dia mengunjungi Apple Store di pusat kota Beijing untuk bertemu pelanggan dan staf lokal Apple di sana.
Apple saat ini berjuang keras meningkatkan penjualannya di China di tengah tren penurunan permintaan pasar.
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan Apple di Tiongkok mendapat tekanan dari pesaing dalam negeri seperti Huawei.
Baca juga: Huawei Rilis HarmonyOS 5.0 Versi Beta, Punya 15.000 Aplikasi
Apple mengalami lonjakan penjualan 5 persen dari tahun lalu dan melaporkan laba 21,4 miliar dolar AS dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan Juni, dengan pendapatan $85,8 miliar selama periode tersebut.
Baca juga: Pemerintah Larang Penjualan iPhone 16 di Indonesia Sampai Apple Lunasi Tagihan Investasi
Tim Cook terakhir kali melakukan perjalanan ke Tiongkok pada bulan Maret 2024 ketika ia membuka toko baru di Shanghai dan menghadiri forum di Beijing bersama para eksekutif puncak lainnya.
Sumber: South China Morning Post/Anadolu