Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
- TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan terhadap data center di Indonesia meningkat tajam yang salah satunya dipicu oleh banyaknya perusahaan yang mencari solusi penyimpanan data.
Praktisi IT Conny Dewi Purnamawaty mengatakan, saat ini banyak perusahaan besar yang tidak ingin berinvestasi besar di data center dan memilih cara sewa.
Hal itu mendatangkan peluang bisnis bagi perusahaan penyedia layanan data center di Indonesia.
"Menyewa data center diminati mulai perusahaan swasta, lembaga pemerintah dan perbankan yang lebih memilih menyewa," kata Conny di gelaran DTC Partner Summit 2024 di Jakarta.
Di 2026 mendatang, bisnis data center di Indonesia diperkirakan bernilai hingga 3,07 miliar Dolar AS atau Rp45,9 triliun.
Laporan Mordor Intelligence menyatakan, nilai tersebut meningkat dua kali lipat bila dibandingkan dengan nilai pasar data center di Indonesia tahun 2020 yakni 1,53 miliar Dolar AS (Rp 22,9 triliun).
Indonesia dianggap sebagai salah satu pasar potensial bagi pertumbuhan bisnis data center di Asia Tenggara.
"Tingginya permintaan data center membuka puluang bagi perusahaan swasta Indonesia untuk membangun perusahaan yang menyewakan data center," kata CEO DTC Netconnect ini .
Untuk perusahaan yang ingin menyewakan data center, pemerintah telah menetapkan aturan TKDN antara 20 hingga 40 persen dan bila tidak memenuhi syarat ini perusahaan tidak dapat berkolaborasi dengan pemerintah atau BUMN.
Dengan penerapan TKDN, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pengembangan data center harus berkomitmen untuk mengembangkan produk lokal.
Baca juga: Kebutuhan Infrastruktur Data Center Melonjak, 2 Perusahaan IT Ini Sepakat Jalin Kerjasama
"Hal ini menjadi suatu keharusan, dan meski ada tantangan, hal ini juga menjadi peluang untuk menciptakan produk yang kompetitif," katanya.
Sementara di ajang DTC Partner Summit 2024, DTC Netconnect memperkenalkan Smart Rack, Liquid Cooling System & DTC Bisoft: DCIM Software yang menjadi solusi data.
Baca juga: Tidak di Indonesia, Google Dirikan Data Center di Malaysia Senilai 2 Miliar Dolar AS
Tiga produk utama DTC ini diharapkan dapat menjadi pilihan utama untuk membangun data center dengan teknologi yang lebih canggih, efektif dan efesien serta harga kompetitif.