TRIBUNNEWS.COM - Minggu sore, 18 Januari 2015, sekitar pukul 16.00 Wita, saya bergegas menuju ke Padang Sabana Mausui, di sekitar perkampungan Mausui, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Menggunakan sepeda motor dari Kota Waelengga, saya melewati perkampungan Lekolembo dan terus melaju ke hamparan padang.
Perkampungan Lekolembo yang dipadati Suku Rongga, hidup warga masyarakat yang kebanyakan menjadi pengembala kuda, sapi dan kerbau di Padang Sabana Mausui. Warga Lekolembo, yang berada di bibir Pantai Mbolata, Alo Paka sangat lincah menunggang kuda karena untuk mengembalakan sapi, kuda dan kerbau tak sanggup dengan berjalan kaki karena hamparan padang Sabana Mausui sangat luas.
Setelah melewati perkampungan itu, saya terus menuruni jalan raya yang baru diaspal dengan melewati pinggir pantai. Saya terus bergegas menuju sebuah tempat kubangan ratusan kerbau untuk berendam dan sekali-sekali kerbau minum air laut di pinggir pantai.
Berhenti sejenak untuk menikmati keindahan kubangan kerbau sambil melihat ratusan kerbau yang berendam ditempat tersebut. Satu-satunya di Flores dengan kubangan kerbau terbesar ada di tempat ini. Kubangan ini juga disebut Kubangan Mausui.
Sesungguhnya nama Mausui adalah nama sebuah lembah yang hidup sekelompok masyarakat dari Suku Rongga. Setelah mengabadikan sejumlah foto dengan kamera, saya terus melaju dengan sepeda motor mendaki menuju ke sebuah padang yang sangat luas di Manggarai Timur. Ketika memasuki padang, saya terkagum dan terkejut dengan pemandangan Padang Sabana Mausui yang terluas di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Melaju dengan sepeda motor menuju ke pertengahan padang, ternyata itu masih berada di pinggiran padang. Masih sangat luas untuk menjangkaunya.
Maunya satu atau dua hari menyusuri Padang Sabana Mausui sambil melihat keindahan-keindahan dan berinteraksi dengan pengembala sapi, kuda dan kerbau di tempat tersebut. Jalan menuju ke Padang Sabana Mausui yang baru diaspal memberikan kemudahan kepada warga masyarakat yang ingin berwisata dan menikmati pemandangan padang yang terluas di Manggarai Timur.
Ternyata pemandangan lain berada di hamparan padang tersebut, dari Padang Sabana Mausui, kita dapat melihat keindahan Gunung Inerie di Kabupaten Ngada dan juga Gunung Komba di wilayah Desa Komba.
Kalau lebih jauh kita berwisata ke Gunung Komba, kita dapat melihat batu megalitikum dan batu berbentuk, maaf, seperti payudara perempuan. Kalau Anda memiliki waktu luang, buatlah jadwal untuk berkunjung ke Padang Sabana Mausui saat melintasi jalan Transflores. Bahkan jarak tempuh dengan sepeda motor dari pusat Kota Waelengga membutuhkan waktu 20 menit saja.
Selain melihat keindahan Gunung Inerie dan Gunung Komba, pengunjung dapat menikmati kuda-kuda yang dilepas di padang tersebut. Bahkan, ratusan kerbau dan sapi juga dilepas di padang tersebut.
Pantai pasir putih Mausui
Saya terkejut dengan ratusan pengunjung domestik dari berbagai kabupaten di Pulau Flores yang berkumpul dibawah pohon yang berada di tengah Padang Sabana Mausui tersebut. Pengunjung domestik itu membawa serta anak-anak serta sanak saudara serta kerabat untuk menikmati keindahan Padang Sabana Mausui. Bahkan, Padang Sabana Mausui sangat bagus untuk anak-anak muda untuk melepaskan kepenatan hidup di perkotaan.
Edmon, salah satu pengunjung domestik, Minggu (18/1) menuturkan, keindahan Padang Sabana Mausui yang diceritakan selama ini, kini dapat dinikmati bersama keluarga dan teman-teman kantor. Itu karena, dulunya, jalan menuju ke Padang Sabana Mausui belum diaspal. Kini setelah jalan diaspal membuat orang tergerak untuk berwisata ke padang terluas di Pulau Flores itu.
"Saya bersama keluarga dan rekan kerja serta kerabat berwisata ke Padang Mausui untuk menikmati keindahan alam yang dianugerahkan Tuhan. Akhir-akhir ini, wisatawan domestik mulai bergeser ke Padang Sabana Mausui untuk berwisata, sebab selama ini pengunjung dari berbagai kabupaten selalu menghabiskan waktu liburan ke Pantai Mbolata,” jelasnya.
Edmon menjelaskan, liburan ke Padang Sabana Mausui sangat lengkap di mana wisatawan dapat menikmati keindahan laut dan bisa mandi dan berjemur di Pantai Pasir Putih Mausui. Inilah tempat terindah di wilayah Selatan dari Kabupaten Manggarai Timur. Bahkan, apabila orang yang penat dengan berbagai pekerjaan kantor, di padang ini tempat untuk melepaskan stres dan melupakan kepenatan tersebut.
Setelah berbincang-bincang dengan pengunjung, saya terus menyusuri padang luas itu untuk melihat keindahan Pantai Pasir Putih yang selalu diceritakan orang di Pusat Kota Waelengga.
Wow, ternyata, sejumlah wisatawan domestik sedang menghabiskan liburan mereka dengan keluarga di Pantai Pasir Putih. Saya menuruni jalan sampai tiba di Pantai Pasir Putih.
Saat itu saya melihat sekelompok wisatawan domestik sedang mandi, membakar ikan bersama keluarga dan kerabat kerja. Saya sangat kagum dengan keindahan alam yang diberikan Sang Pencipta bagi warga masyarakat Manggarai Timur yang selama ini yang masih ‘tertidur’ dan belum terpromosi secara luas.
"Di manakah Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur selama ini?" ungkap saya dalam hati. Memang kawasan ini belum tertata dengan baik sebab kondisi pantainya masih alami dan belum ramai dikunjungi. Bahkan Padang Sabana Mausui bisa dijadikan tempat untuk shooting film dan latar untuk klip musik.
Selama ini, warga dunia dan warga Nusa Tenggara Timur hanya mengenal Padang Sabana di Pulau Sumba. Tak kalah dengan Padang Sabana Sumba, pemandangan dari Padang Sabana Mausui juga memberikan keindahan tersendiri bagi wisatawan domestik dan internasional.
Di Padang Sabana Mausui, wisatawan dapat menikmati aktivitas warga masyarakat yang mengembalakan sapi dan kerbau serta kuda dengan menunggang kuda. Ayo, ajak keluarga dan kerabat kerja untuk berwisata ke Padang Sabana Mausui yang berada di Manggarai Timur, Flores, NTT. (Kontributor Manggarai, Markus Makur)