Diminati wisatawan
Legenda Tuan Tapa, terutama jejak tapak kaki raksasa itu, menjadi daya tarik pendatang ataupun wisatawan ke Aceh Selatan. Menurut pemilik warung di kawasan obyek wisata tapak kaki Tuan Tapa, Evi Risna (46), pengunjung obyek wisata itu sekitar 500 orang per hari pada Senin-Jumat dan sekitar 1.000 orang per hari pada Sabtu-Minggu. Sekitar 60 persen pengunjung merupakan pendatang ataupun wisatawan, antara lain dari Banda Aceh hingga Sumatera Utara.
Para pendatang mengatakan, mereka penasaran dengan bentuk tapak kaki raksasa itu. Wisatawan asal Barus, Sumatera Utara, Gani (50), misalnya. Ia baru pertama kali datang ke Tapak Tuan pada awal Januari ini.
Ia mendapatkan cerita dari sejumlah teman, ada tapak kaki raksasa yang menjadi asal-usul nama Tapak Tuan. Ia pun penasaran dan mengunjunginya. ”Legenda dan tapak kaki raksasa ini unik sehingga menimbulkan rasa ingin tahu,” tuturnya.
Lokasi sejumlah jejak legenda itu juga menarik karena berpemandangan alam yang indah dan masih alami. Lokasi tapak kaki raksasa, contohnya. Tempat itu berada di karang yang menjadi kaki Gunung Lampu dan menghadap ke arah lautan lepas.
Gunung Lampu adalah bukit yang berketinggian sekitar 50-100 meter dari permukaan laut. Bukit itu hijau penuh rerumputan dan pepohonan rindang. Lautan lepas itu menghadap langsung ke Samudra Hindia. Airnya berwarna biru bersih.
Bentang alam itu membuat pendatang atau wisatawan bisa bersantai menikmati pemandangan dan berfoto. ”Tempat ini menarik. Selain bisa mengetahui legenda ataupun kearifan lokalnya, saya juga bisa menikmati pemandangan alam yang indah dan masih alami,” ujar Kelana (30), wisatawan asal Banda Aceh. (Adrian Fajriansyah)