Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelajah Gunung Tambora, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) selama ini masih belum dilirik banyak orang. Untuk wisata pendakian gunung daerah Indonesia tengah, orang lebih memilih Gunung Rinjani, Lombok dan Gunung Agung di Bali.
Padahal Gunung Tambora menyediakan banyak destinasi dan pemandangan yang tidak kalah dengan Rinjani dan Agung. Tambora yang memiliki ketinggian 2.851 meter di atas permukaan laut ini berada di wilayah Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Ada tiga jalur yang dapat digunakan untuk naik ke puncak Tambora yaitu melalui Kawind Nae, Doropeti, dan Desa Pancasila. Melalui jalur selatan pendaki bisa melewati Desa Pancasila. Jalur ini lebih jauh dan memakan waktu yang lama namun lebih mudah dan murah.
"Jalur Pancasila relatif mudah dan murah. Pendakian dilakukan selama 9 hari dengan mendaki Tambora dan mengelilingi desa sekitar." ujar Editor National Geographic, Daus, di acara Indonesia Travel Fair yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (15/3/2015).
Namun melalui Desa Pancasila, pendaki dapat mendapatkan banya pengalaman karena banyak desa adat yang dapat dikunjungi. "Pendakian lewat Pancasila memakan waktu lebih lama karena banyak desa adat dan banyak objek," kata Daus.
Melalui jalur lain relatif lebih cepat karena pendaki dapat menumpang mobil. Namun biaya mobil ini sangat mahal yaitu sekitar Rp 1 juta. Pendaki bisa sampai hanya dengan jarak tempuh 3 jam sampai puncak Gunung Tambora.
Rancang Jalur Perjalanan Anda
Bagi Anda yang bepergian backpaker atau mendaki gunung dapat melakukan langkah merancang jalur perjalanan. Berikut adalah tips untuk merancang jalur perjalanan.
Pertama, anda dapat mencari jaringan jalan. Jaringan jalan adalah dengan melakukan pemetaan jalur mana yang akan ditempuh. Sekarang banyak layanan peta online yang dapat digunakan. Anda dapat menentukan tempat mana yang akan didatangi.
Kedua, adalah mempersiapkan budget. Budget sangat penting karena dapat menentukan berapa lama perjalanan. Ketiga adalah mencari tahu tentang rute yang dilewati. Hal ini juga penting karena kita dapat mengestimasi waktu.
Yang terakhir adalah melihat konteks masyarakat sekitar. Kita dapat menggali tempat-tempat yang menarik dengan melihat konteks masyarakatnya.
Dekat dengan masyarakat setempat biasanya banyak memberikan keuntungan untuk kita. Seperti penginapan gratis, tour guide gratis serta jaringan masyarakat yang bisa digunakan.