TRIBUNNEWS.COM -- Sejak diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 23 Februari 2015 lalu, kawasan wisata Tanjung Lesung semakin giat melakukan pembenahan.
PT Banten West Java yang menjadi pengembang kawasan ini berencana membangun berbagai macam fasilitas pendukung guna menarik minat wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung ke Tanjung Lesung, Banten.
Beberapa pembangunan seperti marina, lapangan golf, kebun binatang, museum, dan fasilitas pendukung wisata lainnya, termasuk kamar hotel, coba dibangun anak perusahaan PT Jababeka Tbk ini.
“Selain membangun hotel, fasilitas lain yang saat ini dalam proses pembangunan ialah marina, lapangan golf, kebun binatang, museum,” kata Presiden Direktur PT Jababeka Tbk., Setyono Djuandi Darmono, saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Untuk kamar hotel, Darmono menargetkan sebanyak 12.000 kamar hotel siap dibangun untuk menampung wisatawan, khususnya wisman. “Di sini ditargetkan satu juta wisatawan asing datang ke Tanjung Lesung, per tahun. Nah, satu juta wisatawan itu butuh berapa? 12.000 kamar hotel,” jelas Darmono.
Target 12.000 kamar hotel itu, lanjut Darmono, meliputi lebih dari 100 hotel bintang tiga hingga bintang lima, serta 530 bed & breakfast. Salah satu pembangunan yang sedang digenjot adalah pembangunan butik hotel yang masuk dalam kategori bed & breakfast. Butik hotel merupakan sebuah bangunan dua lantai berisi 10 kamar. Pada pembangunan tahap pertama, sebanyak 100 butik hotel telah tersedia di Tanjung Lesung saat ini.
“Tanggal 8 April kemarin peluncuran butik hotel. Dari 100 butik hotel, sudah terjual 23,” kata Darmono.
Butik hotel tersebut, menurut Darmono, nantinya bisa disewakan untuk penginapan para wisatawan dengan menyasar kalangan menengah atas. Sebab, jika ditaksir, harga sewa minimum per kamar di butik hotel seharga Rp 1.500.000 per malam.
Namun, untuk para wisatawan yang ingin liburan hemat di Tanjung Lesung, Darmono sudah menyiapkan bangunan lain berbentuk rumah dengan 4 hingga 5 kamar tidur. “Nantinya akan ada rumah dengan 3 atau 4 kamar. Kalau dihitung, mungkin semalam 100 ribu. Itu konsepnya homestay,” jelas Darmono.
Dengan dibangunnya beberapa fasilitas yang ditargetkan selesai tiga tahun mendatang, diharapkan angka kunjungan wisatawan ke Tanjung Lesung bisa bertambah. Namun, menurut Darmono, pembangunan di kawasan Tanjung Lesung ini juga harus bersinergi dengan pembangunan infrastruktur akses yang dijanjikan pemerintah.
“Presiden menjanjikan akan membangun jalan tol tiga tahun dan meminta kami juga membangun apa-apa yang dijanjikan dalam tiga tahun,” tambah Darmono. (Mentari Chairunisa)