Laporan Reporter Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Siapa bilang jalan-jalan ke museum gampang menjemukan, karena yang dilihat barang-barang pajangan tak bergerak? Oh, tidak juga.
Anda bisa menemukan nuansa berbeda traveling ke museum bila yang Anda datangi adalah Museum Kereta Api (KA) Ambarawa, di Kabupaten Semarang.
Soalnya, koleksinya barang bergerak serta bernilai sejarah tinggi. Kita tak hanya melihat koleksi lokomotif tertua di dunia tetapi juga bisa menikmati perjalanan naik kereta diesel wisata.
Museum KA Ambarawa berada satu jam ke arah selatan dari Kota Semarang.
Museum yang berada di Jalan Stasiun No 1, Ambarawa, ini memiliki koleksi langka. Yakni kereta uap bergerigi.
Konon, kereta ini hanya ada tiga di dunia. Dua lainnya berada di Swiss dan India.
Museum yang di zaman Belanda merupakan stasiun kereta api bernama stasiun Willem I ini meletakkan koleksi lokomotif di sekitar bangunan utama.
Di antaranya, Lokomotif B2220 yang dulu merupakan seri NIS (Nederlandsche Indische Spoorweg Maatschappij) 306 dan berbahan bakar kayu.
Ada juga Lokomotif C1240 atau seri dulu SS (staatsspoorwegen) 400 yang juga berbahan bakar kayu. Bentuk lokomotif ini cukup unik, yakni berbentuk persegi atau balok, membuat lokomotif ini menjadi primadona pengunjung untuk berfoto.
Ada juga koleksi mesin pembuat tiket penumpang yang digunakan sejak tahun 1840 yang dibuat Thomas Edmunson.
Kalkulator Jadul Gaya Belanda
Tak ketinggalan, koleksi mesin hitung yang digunakan Pemerintah Hindia Belanda menghitung keuntungan yang masuk dari hasil penjualan tiket KA.
Untuk melihat koleksi-koleksi tersebut, PT KAI yang menjadi pengelola museum mematok tiket Rp 10 ribu per orang dewasa dan Rp 5 ribu per anak.
Anda yang ingin merasakan sensasi naik kereta zaman dulu, bisa memesan tiket diesel wisata rute Stasiun Ambarawa-Stasiun Toentang. Harga tiket kereta pulang pergi Rp 50 ribu per orang.
Perjalanan kereta menggunakan lokomotif B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG ini hanya melayani penumpang wisata setiap Sabtu dan Minggu.
Ada tiga pemberangkatan, pukul 10.00, 12.00, dan 14.00.
Agar tidak kehabisan tiket, sebelum berkeliling museum, Anda bisa memesan tiket kereta wisata ini lebih dulu.
Cara Mudah Menuju Museum
Museum Ambarawa bisa dicapai menggunakan kendaraan umum. Dari Bandara Ahmad Yani Semarang, Anda bisa berjalan kaki ke shelter BRT Kalibanteng.
Cukup membayar Rp 4.000, Anda bisa mengambil rute perjalanan ke Banyumanik.
Sesampai di Banyumanik, ganti bus jurusan Ambarawa dan turun di Monumen Palagan Ambarawa dengan tarif bus sekitar Rp 7.000.
Jarak Monumen Palagan Ambarawa tak terlalu jauh atau bisa ditempuh jalan kaki sekitar 10 menit. Namun, Anda bisa juga naik angkutan kota (angkot) ke museum dengan tarif sekitar Rp 2.000.