Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Yogyakarta bukan hanya dikenal sebagai daerah yang kaya akan sejarah dan budaya, tapi juga daerah dengan beragam kuliner khas yang menggugah selera.
Tak hanya kuliner tradisional Jawa, di Yogyakarta ternyata juga terdapat kedai ice cream legendaris, yakni Kedai Ice Cream Tip Top.
Kedai Ice Cream ini menjadi salah satu destinasi kuliner legendaris karena telah berdiri sebelum Indonesia merdeka, tepatnya tahun 1936.
Lokasi kedai ice cream Old Dish Tip Top Yogyakarta
Lokasi kedai ice cream ini berada di Jl. Mangkubumi yang sekarang berubah nama menjadi Jl. Marga Utama.
Usaha ice cream tersebut awalnya dirintis oleh Lukas Alim Kurnianto.
Awal tahun 2015, generasi ketiga dari pendiri Ice Cream Tip Top tersebut mencoba mengembangkan usaha yang diberi nama nama Ice Cream Old Dish Tip Top.
Lokasinya berada di jalan Komplek Kolomba no. 8A Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Di tempat baru ini, suasana kedai ice creamnya lebih berwarna-warni disesuaikan dengan minat anak muda.
Meski demikian sentuhan nuansa klasik tetap dipertahankan di kedai tersebut, terlihat dari pemilihan furniture, dekorasi, dan hiasan.
Di beberapa sudut dinding terlihat beberapa poster lawas.
Dan yang lebih penting dari itu semua adalah kedai yang dirintis oleh Johan Paramasatya (cicit dari Lukas Alim Kurnianto) tetap mempertahankan resep yang telah ada sejak tahun 1936 tersebut.
Salah satu menu andalan di kedai ice cream Old Dish Tip Top Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Beberapa menu asli dari kedai Tip Top yang dibawa ke Old Dish adalah es cream tip top, vanilla, coklat, kopyor, mocha, dan rhum.
Dijelaskan Johan, Ice cream yang dijajakan merupakan ice cream buatan tangan, sehingga rasanya sangat unik.
"Ice cream Tip Top berbeda dengan ice cream yang ada saat ini. Tekstur ice cream tip top tidak sehalus es cream yang kebanyakan ada saat ini. Pembuatannya masih manual, dan cenderung ke hard ice. Selain itu bentuknya tidak mesti selalu kotak dan presisi," ujarnya.
Untuk ice cream jenis tip top sendiri basicnya adalah buah.
Dengan tekstur yang sedikit kasar memberi sensasi klasik yang kental, terlebih adanya potongan-potongan buah yang terdapat di ice cream jenis tip top.
Selain itu rasa manisnya yang pas, tidak membuat penikmatnya tidak mudah "enek" saat menikmatinya.
Selain mempertahankan beberapa menu yang selam ini menjadi andalan, Johan menambahkan beberapa menu baru di kedainya tersebut tetapi masih berbahan dasar ice cream.
Suasana di kedai Ice Cream Old Dish Tip Top Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Beberapa menu baru yang menjadi andalan kedai tersebut adalah Vanilla Fried Bread, banana split, sweet bowl ice, dan beberapa menu baru lainnya.
Selain menu ice cream, di tempat tersebut juga terdapat beberapa menu makanan seperti fried pastel, fish and chips, fried dimsum, macaroni schotel, pancake, brownies, churos.
Ada juga beberapa menu minuman yang juga siap memanjakan anda.
Beragam menu yang ada di kedai tersebut dibandrol dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 34 ribu.
"Setiap Senin hingga kamis memberikan penawaran khusus bagi pelajar dan mahasiswa dimana satu scoope ice cream yang harga regulernya Rp 17 ribu kami diskon menjadi Rp 14 ribu," pungkas Johan. (*)