News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Kuliner Langka Wader Goreng, Sambel Welut, Mangut Ikan Gabus di Rumah Makan Legokan Ngancar, Bantul

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah kuliner langka seperti mangut ikan gabus, wader kali dan sambel belut tersedia di Rumah Makan Legokan Ngancar di Bantul, Yogyakarta. (Tribun Jogja/ Hamim Tohari)

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Seakan tidak ada habisnya menjelajah kekayaan kuliner yang ada di Yogyakarta.

Mulai dari pusat kota hingga pelosok daerah kita akan menemukan beragam jenis kuliner yang mampu memanjakan selera kita.

Sekitar 20 km dari Kota Yogyakarta, atau tepatnya di kawasan Kabupaten Bantul bagian barat daya, kita dapat menemui sebuah tempat makan yang menyediakan beragam masakan ikan air tawar.

Tempat makan yang bernama Rumah Makan Legokan Ngancar tersebut menyediakan beberapa masakan yang cukup sulit ditemui di tempat lain, wader goreng, sambel welut, mangut ikan gabus, gabus goreng, welut goreng, lele goreng, udang goreng, gurameh goreng/bakar/asam pedas.


Salah satu menu sedap di Rumah Makan Legokan Ngancar di Bantul, Yogyakarta. (Tribun Jogja/ Hamim Tohari)

Menu tersebut dilengkapi dengan sayur lompong, cha kangkung, sayur asam, daun ketela, dan urap beserta aneka sambel seperti: sambel bawang, terasi, tomat, tempe dan sambal kecap.

Sedangkan minuman tersedia: teh, jeruk (panas/es), soda gembira.

Mangut gabus adalah masakan dimana ikan gabus dimasak dengan kuah santan kekuningan, dengan aroma kencur dan bawang yang menyegarkan.

Santan mangut rasanya gurih dan segar, meresap di daging lembut ikan gabusnya. ikan gabus punya tekstur daging yang lembut, juga rasa yang lgurih, benar-benar lezat disantap bersama nasi hangat.

Menu lain yang juga cukup sulit ditemukan di tempat lain adalah ikan keting goreng. Ikan keting bentuknya menyerupai ikan patin, tetapi ukuranya lebih kecil.


Lokasi Rumah Makan Legokan Ngancar di Bantul, Yogyakarta. Sejuk dikelilingi pepohonan. (Tribun Jogja/ Hamim Tohari)

Di Rumah Makan Legokan Ngancar, ikan tersebut disajikan dengan lalapan dan sambal mentah.

Rasa dari ikan keting sangat gurih, pas jika dinikmati dengan pedasnya sambal mentah.

Di Pinggir Sungai Progo

Rumah Makan Legokan Ngancar berada tepat di pinggir sungai Progo.

Sesuai namanya, RM Legokan Ngancar ini lokasinya ada di legokan (lembah) dekat tempuran Ngancar. Yang disebut tempuran Ngancar itu adalah pertemuan dua sungai yaitu Kali Bedog dan Kali Progo di dusun Mangir Kidul, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Selain masakannya yang juara, sausana sekitar rumah makan tersebut cukup enak.

Rumah makan tersebut terdiri dari beberapa saung yang berada di bawah rimbun pepohonan.


Lokasi Rumah Makan Legokan Ngancar di Bantul yang persis di pinggir Kali Progo, membuat suasana bersantap jadi tambah sedap karena sejuknya terpaan angin dari arah sungai. (Tribun Jogja/ Hamim Tohari)

Terletak di pinggir sungai, angin selalu bertiup sepoi-sepoi semakin menambah nyaman seuasana.

Di pertemuan kedua sungai tersebut banyak ditemukan orang yang asik menyalurkan hobi mereka memancing.

Ada yang sengaja datang untuk melepas lelah sekadar menikmati kesejukan dan keindahan alamnya.

Pengelola Rumah Makan Legokan Ngancar, Basri menyatakan bahwa hidangan menu di sini semuanya merupakan produk lokal.

“Ikan-ikan yang kami hidangkan ini merupkan hasil tangkapan dari Sungai Progo. ” ujarnya.

Dia menceritakan, rumah makan ini mulai beroperasi sejak tahun 2007 paska tragedi gempa yang melanda Yogyakarta.

Keberadaan rumah makan ini merupakan bagian dari upayanya untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke Desa Wisata Mangir.

Mangir sendiri, bukanlah sebuah desa biasa di pinggiran Sunga Progo.

Desa ini tidak bisa dipisahkan dari sejarah Ki Ageng Mangir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah berdirinya Mataram—kerajaan cikal bakal Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Mangkunegaran, dan Pakualaman.

Mangir adalah dusun kecil yang ada jauh sebelum berdirinya Mataram dan tak pernah tunduk kepada Kerajaan Pajang.

Ketika Panembahan Senopati mendirikan Kerajaan Mataram pada 1556, Dusun Mangir juga tak tunduk kepada kerajaan baru yang beribu kota di Kotagede, Yogyakarta, itu.

Sejarah panjang Dusun Mangir tersisa dalam banyak situs sejarah yang dihormati warganya.

Mulai dari situs Lembu Andini, Linggayoni, Batu Lumpang, Batu Gilang, hingga tentu saja petilasan Ki Ageng Mangir Wonoboyo.

Untuk menuju desa Mangir memang tidak terlalu mudah.

Letaknya masuk cukup jauh dari jalan utama. Jika anda dari pusat kota Yogyakarta tujuan anda di arahkan ke barat melalui jalan Wates.

Sesampainya di peremptan Sedayu, belok ke kiri. Menyusuri jalan tersebut ke arah selatan hingga dijumpai Polsek Pajangan. Sesampainya disana ada jalan masuk desa ke arah kanan.

Ikuti jalan tersebut hingga anda menemukan dusun Mangir. Rumah makan berada di ujung selatan Dusun.

Untuk harga makanan sangat terjangkau, mulai dari Rp.8 ribu hingga hidangan yang paling mahal adalah sidat dengan harga Rp. 120 ribu perkilonya.

Setiap harinya warung makan ini buka dari jam 10.00 hingga pukul 19.00.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini