Laporan Wartawan Banjamasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Jembatan Barito kini merupakan salah satu aset wisata kebanggaan warga Kalimantan Selatan (Kalsel).
Jembatan terpanjang di Kalimantan ini menghubungkan antara provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Di sini pula, biasanya anak-anak muda menghabiskan waktu sore untuk sekadar nongkrong.
Di akhir pekan, jangan heran jika di sini banyak anak muda nongkrong.
Jembatan yang terletak di Banjarmasin ini membelah Sungai Barito. (Banjamasin Post/Yayu Fathilal)
Biasanya mereka berboncengan bersepeda motor lantas singgah di sekitar jembatan sekadar untuk menikmati keindahan alam Kalimantan di sekitar jembatan ini.
Jembatan sepanjang 1.082 meter melintasi Sungai Barito dan Pulau Bakut.
Secara administratif, jembatan kebanggaan warga Kalimantan Selatan ini berada di Kecamatan Alalak, Kabupaten Baritokuala, Kalimantan Selatan.
Jarak tempuhnya dari Kota Banjarmasin adalah 15 kilometer, atau sekitar 30-40 menit perjalanan dengan sepeda motor dari Kota Banjarmasin.
Di sini biasanya ramainya di akhir pekan. Banyak anak muda atau keluarga yang nongkrong menikmati keindahan alam atau sekadar singgah beristirahat bagi mereka yang sedang di perjalanan.
Di bawah jembatan ada Sungai Barito yang airnya berwarna coklat dan kerap dijumpai tongkang-tongkang batu bara hilir mudik.
Di tepiannya juga ada beberapa kapal dan tongkang yang sedang tambat, sedangkan di bagian lain sungai ini ada Pulau Bakut yang masih alami dan tak berpenghuni.
Banyak pepohonan dan tumbuhan liar bisa ditemui di sana.
Lokasi jembatan ini menawarkan pemandangan asli alam Kalimantan.
Makanya, tak heran jika tempat ini kerap dijadikan sebagai tempat lokasi syuting video klip para penyanyi lokal atau lokasi berfoto para model.
Suasana sehari-hari di atas Jembatan Barito yang menghubungkan dua provinsi di Kalimatan ini. (Banjamasin Post/Yayu Fathilal)
Di sekitar Jembatan Barito banyak ditemukan para penjual makanan dan minuman.
Makanan yang dijual biasanya pentol bakso dan makanan ringan, sedangkan jenis minumannya kebanyakan es kelapa muda.
Semua dijual dengan harga murah. Pentol bakso misalnya antara Rp 500 hingga Rp 1.000 per biji sementara es kelapa muda Rp 5.000 per gelas.
Es ini bisa dinikmati langsung dari batok kelapanya.
Salah satu pengunjung Widya misalnya yang tampak asyik menikmati es kelapa muda.
Dia dari Banjarmasin sengaja berkunjung kemari sekadar untuk rekreasi.
"Bareng keluarga, mau santai-santai saja mumpung libur," ungkapnya.
Pengunjung lainnya, Indah, tampak asyik menikmati pemandangan Sungai Barito.
Menurutnya, keaslian alam Kalimantan seperti ini sangat tepat dinikmati untuk melepas lelah.
Penjual es kelapa muda di sana, Rahmi, mengatakan di sini biasanya ramai dikunjungi di saat akhir pekan.
"Biasanya pagi-pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Kemudian sore dari pukul 15.00 Wita, kadang sampai malam anak-anak muda nongkrong di sini. Orang-orang yang suka naik sepeda itu juga suka ke sini, foto-foto, santai, jalan-jalan," ungkapnya.
Menuju kemari biasanya menggunakan kendaraan pribadi, sebab tak ada kendaraan umum melintas di sini.