Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, BERASTAGI - Objek wisata yang menawarkan panorama keindahan kota Berastagi adalah Bukit Gundaling yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Bukit ini menjadi tujuan favorit bagi wisatawan yang mengunjungi Berastagi untuk melihat panorama alamnya, khususnya Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung dari bukit tertinggi.
Berjalan kaki sambil menyusuri puncak bukit Gundaling sungguh menyenangkan dan memberi sensasi tersendiri bagi wisatawan.
Selain menikmati pemandangan, pengunjung juga bisa berkeliling menaiki delman. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Sebab, dari bukit yang banyak ditumbuhi pohon pinus ini, wisatawan bisa melihat keindahan alam sambil menikmati udara Berastagi yang menyegarkan.
Selain pepohonan rindang, ada juga bunga-bunga indah serta patung manusia yang mengenakan pakaian adat khas suku Batak Karo.
Jika lelah menyusuri bukit, wisatawan bisa duduk bersantai di tempat yang telah disediakan, ada bangku dan bebatuan besar yang bisa diduduki.
Jika dianggap masih kurang santai, Anda dapat menyewa tikar dan tenda untuk melindungi embusan angin yang terkadang cukup kencang.
Boru Ginting, pemilik tempat sewa tikar menuturkan pengunjung yang menyewa tempat, biasanya yang membawa bekal makanan yang disiapkan dari rumah untuk dimakan bersama-sama dipuncak bukit Gundaling.
"Biasanya keluarga besar yang ingin makan bersama sambil melihat panorama Berastagi, atau wisatawan yang membawa anak bayi atau orang tua lanjut usia yang tidak bisa capek menyusuri bukit," katanya.
Menurutnya, biaya sewa tikar yang dibebankan kepada wisatawan sebesar Rp 50 ribu untuk tikar sedang dan Rp 75 ribu untuk tukar besar.
Wisatawan bisa menggunakan tikar selama mungkin saat berada di Puncak Gundaling.
Bagi anak-anak, puncak ini juga menjadi taman bermain yang indah.
Pasalnya, ada gundukan rumput yang di pinggirnya dihiasi aneka warna bunga dan patung.
Namun jika Anda membawa anak kecil, sebaiknya beri perhatian dalam menjaga mereka, lantaran lokasi ini berada di datarang yang tinggi.
Saridah, seorang pengunjung menuturkan, Puncak Berastagi menawarkan banyak sehingga membuat pengunjungnya tak merasa bosan.
Di kawasan Bukit Gundaling, pengunjung juga dapat membeli kaus atau baju bertuliskan Berastagi. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Selain melihat pemandangan, ada juga delman dan kuda yang bisa membawa Anda mengitari bukit sambil membeli souvenir atau makanan hangat seperti jagung yang dijual di kawasan tersebut.
Wisatawan yang mengitari bukit dengan delman dikenakan biaya Rp 50 ribu dan kuda Rp 25 ribu.
"Kalau baju kaus oblong dengan tulisan Berastagi dibandrol Rp 25 ribu hingga Rp 75 ribu tergantung bahan. Ada baju hangat atau baju yang dipakai saat dingin dibandrol sekitar Rp 70 ribuan. Sedangkan ulos lebih mahal dan beragam, tergantung jenis kain berkisar Rp 250 ribu hingga 1 jutaan," kata Anggiat, pedagang aneka souvenir Berastagi.
Untuk menuju bukit Gundaling dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi, karena kendaraan umum jarang mau mengantarkan penumpang hingga puncak Gundaling.
Untuk menyiasati kendala ini, wisatawan dapat menyewa angkutan dari Berastagi.
Sebelum menuju puncak bukit Gundaling, para wisatawan juga dikenakan biaya retribusi yang dipungut oleh pihak pemerintah daerah setempat yakni sebesar Rp 4 ribu per orang.