Laporan Wartawan Pos Kupang, Muhlis Al Alawi
TRIBUNNEWS.COM,KUPANG - Tak lazim rasanya bila berkunjung ke satu kota atau daerah, tapi para pelancong tak membawa oleh-oleh bagi keluarga atau kerabat.
Tentunya oleh-oleh yang dibawa harus khas dan menunjukkan asal kota atau daerah yang dikunjungi.
Untuk mendapatkan oleh-oleh yang khas, tak selalu harus identik dengan barang mahal, tetapi juga jangan murahan.
Oleh-oleh yang dibawa dari daerah tujuan dapat berbentuk pakaian, souvenir ataupun makanan.
Nah, bila Anda datang ke Kota Kupang, banyak toko atau kios yang menawarkan oleh-oleh khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang siap dibawa pulang untuk diberikan kepada keluarga atau kerabat.
Salah satu oleh-oleh yang murah dan enak dibawa adalah kaos khas NTT yang dijual di Kios Kaos Kupang.
Lokasinya beralamatkan di Jalan Cak Doko 88 C, Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Desainnya yang unik, lucu, dan berkualitas menjadi salah satu alasan bagi para pelancong untuk mempertimbangkan berbelanja oleh-oleh di kios ini.
Desain kios di Kios Kaos Kupang. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Pemilik Kios Kaos, Dian Jimmy, sengaja keluar dari pakem desain kaos khas NTT yang dijual di berbagai toko di Kota Kupang.
Bahan koasnya dipilih yang terbaik yakni Combed 20s dengan produksi di Kota Bandung, Jawa Barat.
“Di sini kami hanya mendesain saja. Sedangkan produksinya kami bekerjasama dengan salah satu perusahaan percetakan di Bandung, Jawa Barat,” kata Dian kepada Pos Kupang, belum lama ini.
Rata-rata kaos khas NTT yang dijual saat ini berisikan foto tempat atau tulisan biasa yang menunjuk nama tempat atau alat musik.
Padahal pangsa pasar pembelinya rata-rata kalangan anak muda yang menginginkan adanya keunikan dan tidak monoton.
Untuk itulah pemilik Kios Kaos menggandeng beberapa anak Kupang yang memiliki bakat desainer karikatur, menciptakan desain-desain kaos yang lucu, unik dan menggelitik.
Ia mencontohkan satu kaos karikatur bergambarkan komodo yang menjadi salah satu tujuh keajaiban baru dunia. T
im kreatifnya membuat gambar Komodo yang memberikan kesan seakan-akan menunjukkan keceriaan wajahnya.
“Saya meminta tim membuat desain seperti itu karena kaos ini saya jual untuk anak-anak,” ujar Dian.
Di Kios Kaos Kupang juga dijual berbagai jenis aksesoris. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Tak hanya itu, kaos yang bertuliskan kata-kata bahasa Kupang sengaja ditorehkan untuk menunjukkan keunikan kaos jualannya.
Ia mencontohkan satu kalimat bahasa Kupang yang muncul dalam satu kaos jualannya, yakni Sonde Asik Liburan Kalau Sonde di Kupang. Artinya Tidak Asyik Liburan Kalau Tidak di Kupang.
Ide kreatifnya itu muncul setelah ia menamatkan kuliah pascasarjananya di Denpasar Bali.
Saat kuliah di Denpasar, banyak dijumpai kaos yang lucu-lucu dan laku di pasaran.
Untuk itulah setelah menikah dengan Fransisco Bernando Bessi, pengacara muda berbakat Kota Kupang, Dian membuka Kios Kaos sejak tahun 2012.
Hingga kini sudah ratusan desain kaos yang diciptakan dan laku dijual di pasaran.
“Setelah dua tahun berjuang, tahun ini mulai terasa hasilnya. Tetapi saya akan terus berjuang bersama tim untuk mempromosikan kekayaan adat dan karya seni lewat produksi kaos kami,” ujar Dian.
Kaosnya makin menjadi incaran pelancong dan masyarakat lokal setelah membuka outlet di Lippo Plaza Kupang yang baru dibuka akhir April 2015.
Dijual juga baju adat daerah NTT di Kios Kaos Kupang. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Rencananya, ia akan melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka lapak di Bandara El Tari Kupang.
Untuk satu kaos oblong yang lucu dan unik, Dian menjualnya dengan harga Rp 80.000.
Sementara kaos polo dijual Rp 125.000 dan jaket dijual Rp 175.000.
Harga jual itu belum pernah dinaikkan semenjak ia membuka kiosnya tiga tahun lalu.
Tak hanya menjual kaos yang lucu, unik dan menggelitik ala NTT, Dian juga menjual pernak-pernik, souvenir, kebaya dan tenun ikat asli NTT.
Ia pun memasang beragam patung yang dikoleksinya dari beberapa orang tua adat di kampung-kampung.
“Untuk patung kayu itu bisa dibeli kalau cocok harganya,” ujarnya.
Untuk mencapai lokasi Kios Kaos yang berjarak sekitar 100 meter dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Anda cukup menumpang angkutan umum bernomor lampu lima atau enam.
Ongkosnya jauh dekat hanya Rp 3.000 per orangnya.
Toko dibuka hari Senin hingga Sabtu dari pukul 09.00 hingga pukul 20.00 Wita.
“Kalau di outlet di Lippo Plaza Kupang kami buka dari pukul 09.00 hingga pukul 22.00 setiap harinya,” kata Dian.