Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina S
TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Bukit hijau ditambah hamparan eksotisme laut biru menjadi pemandangan yang disuguhkan di Bukit Asah.
Ditambah lagi hembusan semilir angin nan sejuk menambah kenikmatan bersantai sambil mendengar deru ombak laut.
Satu di antara kawasan wisata yang berada di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali Timur ini letaknya cukup tersembunyi.
Suasananya yang masih cukup sepi karena belum banyak diketahui oleh khalayak ramai, membuat tempat ini menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin menyepi dari hingar bingar perkotaan.
Bukit Asah di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali Timur. (Tribun Bali/Cisilia Agustina S)
Dari Kota Denpasar, menuju Desa Bugbug, lokasi Bukit Asah ini berada, bisa ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam 45 menit.
Ketika tiba di Desa Bugbug, Karangasem, dari jalan raya hingga kawasan yang dimaksud membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Sehingga waktu total untuk menjangkau kawasan ini sekitar 2 jam atau 120 menit.
Memang butuh waktu yang cukup lama, tetapi terbayarkan ketika tiba di kawasan Bukit Asah tersebut.
Sambil merebahkan diri di rerumputan hijau, mata seolah dimanjakan dengan hamparan laut yang tepat di depan mata.
"Ini tempat ngopi paling asik se-Karangasem," ujar Setiawan, seorang pengunjung lokal sambil menyesap segelas kopi hitam di Bukit Asah kepada Tribun Bali, belum lama ini.
Dia mengakui, tidak mudah mencapai tempat satu ini.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah kondisi jalannya yang tergolong rusak sehingga membuat pengguna jalan merasa tidak nyaman.
Belum lagi beberapa ruas jalan yang sangat sempit yang hanya bisa dilalui satu motor, itupun cukup mepet.
"Bagus sekali setelah sampai di sini. Tidak sia-sia sudah menempuh jarak jauh," ujar seorang pengunjung yang datang dari Kerobokan, Kuta Utara ini.
Dia berharap ada pembenahan infrastruktur kawasan Bukit Asah.
Menurut Setiawan, Bukit Asah ini menjadi satu pilihan alternatif wisata agar tidak melulu menyasar kawasan Badung Selatan.
"Asal pengelolaannya benar, baik dari segi akses, kebersihan, keamanan. Karena itu semua dasar kenyamanan pengunjung," tambah Setiawan.
Pemandangan dari Bukit Asah di Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Bali Timur. (Tribun Bali/Cisilia Agustina S)
Untuk tiket masuk, para pengunjung dikenakan biaya Rp 2.000 per orang.
Sementara untuk parkir, hingga saat ini belum diberlakukan.
Harga yang cukup murah untuk satu kawasan wisata yang menyuguhkan pemandangan seperti itu.
Di sekitar pun tampak beberapa warung menawarkan yang menawarkan makanan kecil, kopi, dan minuman ringan lainnya yang dikelola oleh masyarakat Desa Bugbug.
Sehingga pengunjung, baik wisatawan asing maupun lokal tak perlu khawatir untuk kebutuhan makanan dan minuman selama di sana.
Datang Lebih Pagi, Nikmati Sunrise dan Bias Matahari Terbenam
Mendatangi Bukit Asah pada pagi hari merupakan pilihan tepat.
Apalagi menjelang matahari terbit dan udara terasa segar.
Para pengunjung bisa menikmati momen matahari terbit (sunrise) tersebut di atas bukit nan hijau.
Tak kalah cantik, menuju senja atau matahari terbenam, akan tampak bias-bias semburat cahaya matahari di birunya langit.
Maka tak heran, tempat ini menjadi satu alternatif pilihan berkemah.
"Karena belum banyak yang tahu, saya ingin mencoba kemah di sini. Kalau sunrise di sini bagus, sunset juga. Jadi itu ada jurang yang menghadap ke timur dan barat," ujar Tutde Darmawan, seorang pengunjung yang sempat berkemah di Bukit Asah.
Pemandangan dari Bukit Asah. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Menurut Kelian Adat Desa Bugbug, Suyasa, cukup banyak turis, khususnya domestik, yang datang ke sini untuk menikmati suasana alam dengan berkemah.
Sementara untuk turis asing, menurutnya mulai ada yang bermunculan melalui (jalan-jalan) ke lokasi wisata alam di pesisir Bali Timur, yang belum banyak terjamah ini.
"Ya, mereka ke sini untuk menikmati alam. Kalau ada yang camping nanti ada diarahkan untuk lokasi kemahnya oleh Pecalang," ujar Suyasa.
Unik, Atol Berbentuk Paus
Pemandangan yang disuguhkan oleh Bukit Asah memang memesona siapapun yang berkunjung ke sana.
Dari beberapa titik, pengunjung dapat melihat berbagai pemandangan menarik yang menyegarkan mata.
Satu di antaranya adalah pulau karang kosong yang biasa disebut atol.
Yang unik, sepintas atol tersebet tampak berbentuk seperti paus.
Atol berbentuk paus ini pun cukup sering dilewati speed boat yang melintas dari Candi Dasa.
Ada juga satu area yang menjadi spot bagi para nelayan menjala ikan.
Biasanya di siang hari akan tampak nelayan-nelayan tersebut mencari ikan buruannya.
Bukit Asah. (Tribun Bali/Cisilia Agustina S)
Info Bukit Asah Karangasem:
* Total perjalanan dari Denpasar hanya sekitar 2 jam
* Tiket masuk pengunjung Rp 2.000
* Menawarkan pemandangan sunrise dari atas bukit dan bias matahari terbenam
* Bisa jadi alternatif tempat berkemah