Laporan Reporter Tribun Batam, Eliza Gusmeri
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Wisata religi Buddha amat kental dengan nuansa Batam. Di seantero kota begitu mudah ditemui kuil atau wihara (vihara)
Vihara Maitreya, contohnya, termasuk tujuan wisata di Batam baik kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara. Vihara cukup besar atau memiliki luas 5,3 hektar, yang berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha.
Bangunannya dibangun bertingkat. Di depan halamannya beberapa archa Buddha tampak berjejer rapi menghadap jalan.
Bila naik ke atas gedung kita dapat menyaksikan pemandangan Batam bersama patung Budha emas.
Di setiap sudut dan depan vihara mata tak akan terlepas dari pemandangan archa Buddha, dengan ciri khas melemparkan senyum lebar penuh tawa.
Umat Budha beribadah di dalam Vihara Maitreya di Kota Batam (Tribun Batam/ Eliza Gusmeri)
Menurut, pengurus vihara Maitreya, Alvin O. Yolanda, vihara Maitreya, patung-patung itu melambangkan cinta kasih.
Kemudian ditambah dengan beberapa penambahan arca seperti Astrologipratima atau arca yang melambangkan shio.
"Ya buddha Maitreya menggambarkan buddha yang tertawa sehingga orang-orang yang datang ke sini diharapkan selalu berbahagia,"kata Alvin.
Beribadah di sini sangat nyaman dan tenang. Ada 5 graha atau tempat puja bakti (sembahyang) diantaranya Graha Maitreya, Graha Patriat, Graha Sakkyamuni, Graha Buddha Avalokitesvara dan Buddha Satya Kalama.
Di Vihara ini digelar kebaktian 3 kali sehari. Sembahyang pertama dimulai pukul 6.30 pagi.
Selain untuk beribadah, vihara Maitreya juga memiliki banyak fungsi.
Sehingga ada beberapa fasilitas pelengkap vihara yang dapat dimanfaatkan warga.Setiap hari vihara selalu dibersihkan bahkan ada sukarelawan yang bersedia ikutserta membersihkan.
" Selain tempat ibadah vihara juga dilengkapi dengan sekolah, klinik, restoran vegetarian, asrama dan ruang pertemuan, sehingga vihara dapat memiliki banyak fungsi atau bisa dikatakan pelayanan satu atap,"ujar Alvin.
Suasana di dalam Vihara Maitreya di Kota Batam (Tribun Batam/ Eliza Gusmeri)
Lanjut Alvin, vihara difungsikan juga untuk tempat push diklat untuk kelas budaya. Setiap tahunnya diselenggarakan 2x di vihara tersebut.
"Namanya kelas budaya, bagi umat yang ingin mempelajari etika kebudayaan diselenggarakan disini,"kata Alvin.
Jika pengunjung merasa lapar, vihara menyediakan restoran yang cukup besar. Makanan disini menyediakan menu vegetarian.
"Restoran di sini only vegetarian, karena mungkin itu menggambarkan cinta kasih juga ya,"lanjut Alvin.
Pernak pernik Buddha
Sebagai tempat singgah tur travel, menurut Alvin vihara Maitreya otomatis menjadi sumber devisa negara.
Pengunjung dari luar negeri seperti Malaysia, Korea, Taiwan dan terutama Singapura termasuk pengunjung yang sering mampir ke vihara, terpesona dengan patung budha emas itu.
Sebagai kenang-kenang untuk mengunjung, di sini disediakan suatu kios yang menjual pernak-pernik replika Buddha dan archa lainnya. Menjelang imlek, pengunjung lebih sering membeli replika dewa rejeki.
"Karena sebagai bentuk pengharapan juga ya biar rejekinya lancar, mereka membeli cendramata dewa rezeki, ada juga tersedia replika Buddha, naga dan burung hong," lanjut Alvin.
Berbagai pernik bernuansa Budha dipajang di Vihara Maitreya di Kota Batam (Tribun Batam/ Eliza Gusmeri)
Akses: Posisi Vihara Maitreya tidak jauh dari pusat kota Batam. Dari Bandara Hang Nadim dapat ditempuh sekitar setengah jam. Transportasi yang bisa digunakan berupa taxi dengan tarif sekitar Rp 70ribu.
Alamat: Vihara Duta Maitreya, Bukit Beruntung, Sei Panas, Batam Center, Riau 29456, Indonesia