Mbah Warno mengatakan mulai berjualan sejak 40 tahun yang lalu.
Awalnya dia berjualan di area Sendang Semanggi yang ada di wilayah tempat tinggalnya.
"Lama-kelamaan banyak yang langsung membeli di rumah, akhirnya saya berjualan di rumah saja," ungkap Mbah Warno dalam bahasa Jawa.
Di atas meja kayu, beberapa jenis masakan dihadangkan, sehingga pelanggannya tinggal menunjuk makanan apa yang akan disantap.
Namun yang menjadi menu andalan adalah pecelnya.
Hidangan Pecel Baywatch menggunakan berapa jenis sayuran seperti daun bayam, kacang panjang, kembang turi, daun keningkir, dan kecambah/taoge yang direbus, ditata di atas nasi putih kemudian disiram dengan sambal kacang.
Sambal kecang tersebut bercita rasa khas Yogyakarta, yakni pedas dengan perpaduan rasa yang sedikit manis, sangat pas berpadu beragam sayuran.
Untuk mendampingi hidangan pecel tersebut, Mbah Warno dibantu beberapa orang, memasak beberapa hidangan yang juga menjadi ciri khas warung tersebut yakni mangut lele, lele goreng, mangut belut, belut goreng, sayur tempe dan krecek, dan beraneka ragam baceman dan gorengan.
Untuk masalah harga, Anda tidak usah khawatir.
Satu porsi nasi pecel hanya dipatok Rp 5.000.
Untuk gorengan dan bacemnya hanya Rp 2.000 tiga biji.
Sedang untuk belut gorengnya seharga Rp 20 ribu untuk satu piring berukuran cukup besar, dan mangut belut hanya Rp 7.000.
Setiap harinya Mbah Warno mulai melayani pembeli sejak pukul 09.00.
"Kalau ditanya tutup, kami tidak pernah tutup. Karena tepat berjualannya tidak punya pintu," canda Mbah Warno.