Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Berkunjung ke museum tidak sekadar melihat benda peninggalan dan mengetahui nilai historis atau sejarah dari kehidupan di masa lampau.
Museum dapat menambah wawasan terhadap seni dan budaya sehingga tempat ini dikatakan sebagai sarana wisata edukasi.
Museum ini menyimpan lukisan, patung, tekstil, dan benda antik lainnya. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Nah, Pulau Bali memiliki banyak museum yang menampilkan beragam benda bernilai historis tinggi, seperti lukisan maupun pahatan.
Satu di antaranya adalah Museum Pasifika.
Museum Pasifika berada di kawasan Complex Bali Tourism Development Corporation (BTDC), Area Blok P, Nusa Dua, Bali.
Museum ini telah berdiri sejak tanggal 8 Agustus 2006 dan didirikan oleh pria berkewarganegaraan Prancis yang telah lama bermukim di Indonesia, Philippe Augier.
Museum Pasifika memiliki koleksi 700 lukisan dan 400 patung.
Tak salah jika museum ini dikatakan sebagai The Largest Asia Pacific Art Museum karena menampilkan berbagai karya seni dari Asia Pasifik dimana Indonesia, khususnya Bali sebagai sentralnya.
Koleksi-koleksi Kepulauan Pasifik yang ada di museum ini terdiri dari lukisan, patung, tekstil, dan benda antik lainnya.
Museum ini menyimpan lukisan-lukisan hasil karya dari 200 seniman internasional. (Tribun Bali/Ayu Dessy)
Menurut Manager Museum Pasifika, Sanya Annisa Basyah, untuk koleksi yang ditampilkan lebih banyak merupakan lukisan tua.
Pelukis-pelukis tersebut sudah menetap di Bali pada masa perang dunia kedua.
“Kenapa mereka tertarik di Bali? Karena kebudayaan Bali memiliki keunikan dan keindahan tersendiri bagi mereka. Untuk saat ini Museum Pasifika adalah museum seni terbesar Asia Pasifik di Asia,” ungkap Sanya.
Museum ini terdiri dari 8 paviliun dan terbagi menjadi 11 ruangan.
Tiap ruangan menampilkan karya seni yang dikategorikan beradasarkan asal seniman.
Tercatat ada 200 lebih seniman dari 25 negara yang mana karya para pelukis terkenal itu dipajang dalam museum ini.
Koleksi seni di Museum Pasifika termasuk yang paling lengkap di dunia.
Karya pelajar
“Kami di sini juga melakukan kegiatan rutin yaitu mengundang anak-anak sekolah terdekat untuk belajar sambil bermain agar mereka lebih mencintai dan memahami museum. Kegiatan mengundang ini bisa dilakukan 2 – 3 kali dalam sebulan, tergantung dari kegiatan mereka di sekolahnya sendiri,” lanjut Sanya.
Anak-anak akan diajak untuk melihat-lihat seluruh koleksi museum.
Setelah itu pihak museum mengadakan lomba menggambar dengan mengambil 10 murid.
Tiga pemenang lomba ini karyanya akan dipajang di museum dan mendapatkan hadiah.
Luas bangunan museum sekitar 30 are dan berdiri di atas tanah seluas 1,2 hektar membuat pengunjung leluasa menikmati tiap karya yang ada.
Harga tiket
Harga tiket masuk ke Museum Pasifika dikenakan Rp 75 ribu untuk warga negara asing dan Rp 50 ribu untuk warga lokal.
Harga bagi para mahasiswa dengan menunjukkan kartu mahasiswa adalah Rp 35 ribu.
Sedangkan untuk pelajar dari tingkat SD hingga SMA dikenakan biaya Rp 5 ribu.
Museum Pasifika buka setiap hari dari mulai pukul 10.00 – 18.00 Wita serta free area parkir.
Di museum ini juga terdapat area kafe dan open stage yang bisa digunakan untuk menggelar berbagai acara.