News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jabar

Inilah Empat Penganan Ringan Pendamping Kopi Warga Garut

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kue Balok

Laporan Wartawan Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Dalam setiap tradisi, minuman kopi biasanya disajikan dengan penganan-penganan pendamping.

Di Eropa dan Amerika contohnya, secangkir kopi biasa dinikmati dengan kue karamel, croissant, cake, doughnut, atau penganan manis lainnya.

Warga Kabupaten Garut pun memiliki tradisi dalam menikmati kopi.

Jenis-jenis panganan yang dinikmati bersama secangkir atau segelas kopi biasanya merupakanan penganan yang populer di setiap daerahnya.

Di Kecamatan Kadungora contohnya, di Kedai Maranti, segelas kopi hitam atau kopi susu dinikmati dengan kue balok.

Kue khas Kadungora ini memiliki rasa yang tidak terlalu manis.

Rasa kue balok ini diseimbangkan oleh rasa asin dan gurih dari mentega.

Di Kedai Maranti, segelas kopi dan dua kue balok bisa didapatkan dengan harga Rp 5.000.

Warga Kadungora dan Leles biasanya menikmati kopi dan kue baloknya di kedai ini pada pagi dan malam hari.

Di Kedai Djawara di Jalan Cimanuk, Kecamatan Tarogongkidul, terdapat menu khusus bagi penikmat kopi.

Kopi Boehoen namanya. Kopi tersebut berasal dari perkebunan kopi di Priangan, khususnya Garut.

Di kedai ini, secangkir Kopi Boehoen disajikan bersama burayot, yakni kue karamel khas Garut.


Burayot. (Foto-foto Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam)

Burayot menjadi penganan manis favorit warga perkotaan Garut dan Leles.

"Rasa burayot yang sangat legit dan manis cocok menjadi pendamping kopi hitam yang cukup pahit. Penganan ini pun membuat penikmatnya lebih kenyang saat minum kopi," kata Dodo, Head Cook Kedai Djawara.

Di Kedai Djawara yang terletak di sebelah Swiss van Java ini, secangkir Kopi Boehoen disajikan dengan dua burayot.

Harga secangkir Kopi Boehoen ini Rp 10 ribu, diberikan bersama dua burayot secara gratis.

Tidak hanya burayot, warga Garut memiliki penganan karamel favorit lainnya, yakni cimplung.


Cimplung.

Penganan gorengan ini merupakan olahan tepung tapioka dengan irisan daging kelapa dan berbalut karamel gula merah.

Rasa cimplung yang sangat manis dan gurih menjadikannya cocok disajikan bersama kopi hitam.

Rasa kopi hitam yang pahit dan kuat dilembutkan dengan rasa manis dan gurih dari cimplung.

Bersama segelas kopi, dua cimplung dibanderol Rp 5 ribu di kawasan Garutkota.

Di belahan lainnya, kawasan selatan Kabupaten Garut memiliki komoditas utama di bidang pertanian, yakni pisang.

Maka tidak salah jika warga selatan Garut ini sangat menyenangi penganan pisang goreng.

Nampaknya tidak hanya warga selatan Garut, warga perkotaan dan utara Garut pun nampaknya gemar menjadikan pisang goreng sebagai pendamping minuman kopi saat pagi atau sore hari.

Menu ini biasa disajikan di warung-warung gorengan.


Pisang goreng.

Di sebuah warung di Desa Mekarsari di Kecamatan Cibalong contohnya, segelas kopi disajikan dengan dua pisang goreng. Hidangan ini dihargai sebesar Rp 3 ribu.

Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang melimpah. Hal ini ditambah oleh hasil kreasi kuliner yang dibawa bangsa pendatang. Maka tidak salah jika setiap daerah, kecamatan, atau bahkan desa, memiliki penganan pendamping kopi favorit yang masing-masing.

Jadi, apakah panganan pendamping kopi favorit Anda?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini