Laporan Wartawan Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Tiap bulan puasa tiba, sudah menjadi tradisi di Kalimantan Selatan adanya Pasar Wadai atau pasar kue atau kuliner khas Banjar.
Biasanya, di banyak titik akan bermunculan pasar-pasar ini, namun yang paling dikenal dan banyak dikunjungi berada di Jalan Jendral Sudirman depan eks Kantor Gubernur Kalsel.
Pasar Wadai mulai dibuka pada 1-30 Ramadan tiap tahunnya. Biasanya, peresmiannya dilakukan oleh gubernur.
Pasar ini membentang di sepanjang Jalan Jendral Sudirman dari depan kantor Komando Resort Militer 101/Antasari hingga ke depan eks kantor Gubernur Kalsel. Di dekat situ juga ada Sungai Martapura.
Pasar Wadai mulai ramai sekitar pukul 16.00 Wita hingga malam.
Di sini banyak dijual makanan dan minuman khas Banjar.
Makanan-makanan di Pasar Wadai Banjarmasin, Kalsel. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Uniknya lagi, biasanya kuliner lokal yang sudah langka bakal mejeng sebulan penuh di pasar ini, siap diborong pembeli sebagai menu berbuka puasa.
Di antaranya ada bubur hintalu karuang, bubur gunting, putu mayang, kakicak, gagatas, ipau, hamparan tatak, puteri selat, kararaban, bingka barandam atau apam telur, lupis, dan sebagainya.
Selain itu ada juga berbagai masakan lokal seperti masak habang, berbagai sayur lengkap dengan sambalnya, yaitu sambal acan khas Banjar.
Tak hanya itu, di sini juga banyak dijual makanan yang bukan khas Banjar.
Ada gorengan seperti bakwan, risoles, pempek Palembang, gudeg Yogya, salad buah, es nyiur, dan berbagai jus.
Pasar Wadai Banjarmasin, Kalsel. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Pasar Wadai terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama di sebelah kanan saat memasuki gerbangnya, adalah bagian makanan dan minuman.
Sementara di seberangnya adalah bagian penjual barang-barang seperti baju, dompet, gantungan kunci, perhiasan, dan sebagainya.
Para pengunjungnya kerap memenuhi tempat ini dari sore hingga malam. Apalagi, harga-harganya di sini tergolong murah. Misalnya saja, kue ipau sepotong kecil dijual Rp 3.000. Sepotong besar Rp 15.000.
"Biasa lah memang harganya seperti itu dari tahun ke tahun. Murah-murah saja kok," ujar seorang penjualnya.
Untuk kue lainnya sepotong besar dibanderol antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000.
Untuk apam telur atau bingka barandam, dijualnya Rp 4.000 per biji.
Sedangkan kuliner lainnya dibanderol antara belasan ribu hingga Rp 30.000.
Pedagang di Pasar Wadai Banjarmasin, Kalsel. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)
Seorang pengunjungnya adalah Marwan yang selalu menantikan keberadaan pasar ini tiap tahunnya.
Sebab, di sini dia bisa puas berbelanja berbagai makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
"Yang paling sering saya cari adalah ipau. Tiap kali puasa, saya paling rindu dengan kue yang satu ini. Selain rasanya enak, adanya pun hanya di bulan puasa," ungkapnya yang kemarin memborong beberapa potong ipau.
Pengunjung lainnya adalah Yuyun yang kemarin tampak memborong kue bingka barandam. Kue yang satu ini adalah favorit ibunya untuk menu berbuka puasa.
Bingka barandam berkuah dan manis sehingga dirasanya sangat pas untuk menu berbuka puasa.
"Biasanya di sini yang banyak menjual kue ini. Tiap tahun selalu ke pasar ini pas bulan puasa," ungkapnya.
Nah, menuju pasar ini mudah saja. Anda bisa menumpang kendaraan umum seperti ojek, becak atau bajaj jika tak bisa dengan kendaraan pribadi.
Tinggal bilang saja mau ke Pasar Wadai Ramadan di dekat eks Kantor Gubernur Kalsel, pasti langsung diantarkan ke tujuan.
Untuk tarifnya, tentu saja sesuai kesepakatan dengan pengemudinya.