Kelebihan lain dari pemandian ini, dari dahulu hingga saat ini tidak pernah keruh.
Air yang keluar selalu jernih sehingga bebatuan yang ada bisa dilihat di permukaan air.
Ada dua lokasi pemadian di kawasan tersebut.
Satu pemandian khusus untuk laki-laki dan satu lagi khusus perempuan. Jaraknya hanya 50 meter.
Untuk tiba di lokasi pemandian ini, pengunjung menempuh waktu sekitar 2,5 jam dari pusat Kota Muaradua.
Bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat, juga bisa memanfaatkan mini bus sebagai angkutan umum dari terminal Muaradua.
Di sepanjang jalan menuju lokasi pemandian ini, pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam seperti Bukit Barisan, persawahan, kebun kopi warga yang ada di sisi kiri dan kanan jalan yang jarang ditemui di tempat lain.
Selain itu, pemandian tersebut juga tidak jauh dari Danau Rakihan dan Curup Tinggi.
Kopi Semende Harus Dicicipi
Jika memasuki wilayah perbukitan ini dengan cuaca dinginnya, sayang jika tidak mencicipi Kopi Semende, yang menjadi minuman khas masyarakat setempat.
Kopi Semende. (Sriwijaya Post/Setia Budi)
Keistimewaan kopi ini terletak pada cara pengolahannya yang masih sangat tradisional.
Kopi dipilih dari biji pilihan dan belum digiling dengan mesin.
Masyarakat masih banyak menumbuknya dengan lesung (tumbukan kopi tradisional) untuk memperoleh rasa yang khas.
Untuk menemukan minuman khas kopi Semende ini, sangatlah mudah.
Bisa di warung-warung dan kedai makanan di desa-desa atau langsung bertamu ke rumah warga setempat.
Biasanya masyarakat setempat, menikmati kopi ini bersamaan dengan kumbu, penyaram (kue dari pisang), pisang goreng dan roti.