News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Jambi

Es Deddy di Jambi, Kesegarannya Meredam Cuaca Panas Kota, Ini Artis-artis yang Pernah Mampir

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Es Deddy di Jambi yang terkenal segar. Meredam cuaca panas kota Jambi dengan es yang dijual di kedai bernuansa tempo dulu itu (Tribun Jambi/ Wahid Nurdin)

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahid Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI -  Berteduh dan menikmati semangkuk es campur menjadi opsi yang tepat untuk berteman dengan teriknya cuaca panas di Kota Jambi.

Ada begitu banyak penjual es yang bisa ditemui, mulai yang dijajakan di lapak kecil pinggir jalan hingga rumah es krim.

Nah, bila Anda ingin melepas dahaga sekaligus menikmati suasana 1980-an, ada satu kedai bernama Es Deddy.

Di kalangan masyarakat Jambi, tempat ini sudah menjadi salah satu warung legenda, karena bangunannya yang tak berubah dari dulu sampai sekarang.


Kedai Es Deddy di Jalan Rami No 17 Jambi (Tribun Jambi/ Wahid Nurdin)

Untuk mencapai tempat ini, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menuju pasar Jambi, karena es Deddy berada di tengah keramaian pasar.

Jika sudah sampai di kompleks pasar, Anda tinggal menuju Hotel Duta.

Es Deddy berada di deretan ruko depan hotel Duta. Atau tepatnya di jalan WR Supratman nomor 17 Pasar Jambi.

Warung es ini dulunya berdiri di tengah-tengah tiga bioskop populer di Jambi, yakni bioskop Ria, bioskop Duta dan bioskop Mega.

Lokasi ketiga bioskop tersebut saling berdekatan, dan es Deddy tepat berada di depan bioskop Ria.

Warung ini menjadi satu-satunya yang menjajakan es yang langsung populer seiring banyaknya pengunjung bioskop. Mereka mampir sambil menunggu film diputar, atau sekedar nongkrong.


Es Deddy di Kota Jambi dan cemilan ringan pendampingnya (Tribun Jambi/ Wahid Nurdin)

Ketiga bioskop tersebut saat ini sudah tidak beroperasi, bahkan bioskop Ria yang berada di depan es Deddy sudah dirubuhkan.

Namun es Deddy tetap bertahan dan melayani pelanggan setianya sampai sekarang. Dari muka, bangunan es Deddy tak ada yang spesial, terlihat seperti ruko pasar lainnya. Namun masuk ke dalam ruangan sensasi berbeda akan langsung terasa.

Foto-foto Artis

Berbagai gambar timbul yang menghiasi hampir semua sisi dinding ruangan, akan langsung membawa Anda pada nuansa jadul. Interior ruangannya sengaja tidak terlalu sering dicat sehingga kondisi dinding terlihat agak usang.

Ada pula beberapa foto artis yang sudah terlihat usang, terpampang di dinding menjadi kenang-kenangan bahwa tempat ini pernah disinggahi artis puluhan tahun silam. Doyok misalnya. Dalam foto tersebut tampak masih berpostur kerempeng.

Ada juga artis lainnya, maupun beberapa pejabat Jambi.

Bagi beberapa pelanggan, menikmati es di tempat ini mampu membuat suasana hati menjadi riang. Prasetyo misalnya. Karyawan swasta di Kota Jambi ini sudah familiar dengan es Deddy, karena sejak kecil sering ikut orang tuanya ketika berbelanja di pasar.

“Nikmat rasanya, sekaligus bernostalgia. Dulu waktu kecil suka minum es sambil lihat gambar-gambar di dinding. Dulu favorit saya manusia berkepala kuda itu, cuma kalo sekarang lihatnya kok malah agak serem,” candanya sambil menunjuk sisi dinding bergambar.

Selain tempatnya yang unik, yang lebih utama adalah cita rasa es itu sendiri. Menurut Prasetyo, es paling nikmat yang ia temui disini adalah es campur.

Tampilannya biasa, namun takarannya menurutnya sangat pas, tidak kemanisan dan tidak terlalu tawar.

Bahan-bahan seperti kacang merah, dan buah-buahan di dalamnya juga terasa segar.


Es Deddy di Kota Jambi

Ada beberapa jenis es yang wajib Anda coba bila berkunjung ke sini.

Pertama ada es buah. Es ini berisi potongan-potongan buah segar mulai pepaya, nanas, semangka dan lainnya yang terpendam di bawah serutan es.

Yang kedua ada sup buah.

Secara umum es buah dan sup buah hampir sama, bedanya sup buah masih ada campuran santan dan susu sehingga menimbulkan sensasi gurih. Selanjutnya ada es campur.

Harga sup buah dan es campur sama, yakni Rp 13 ribu per porsi, sedangkan es buah hanya Rp 12 ribu saja.

Nah, harga makan di tempat dan dibawa pulang ternyata beda lho! Harga yang tadi disebut adalah harga untuk makan di tempat, sedangkan untuk harga take away ada selisih harga lebih mahal seribu rupiah.

Ini dikarenakan porsi yang terpaut seperempat lebih banyak dari porsi makan di tempat.

Pemilik warung es ini adalah Deddy Alex. Sudah 35 tahun lebih, ia menjual es campur di sebuah ruko mungil di tengah keramaian pasar Jambi.

Ketika merintis usaha ia hanya menawarkan es tersebut Rp 500 per porsi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini