Rombongan ini menghabiskan waktu 3 hari 4 malam di Pulau Rondo.
Waktu yang terasa panjang sekaligus tak terlupakan di sebuah pulau terpencil.
Perasaan ngeri-ngeri sedap mengiringi hingga rombongan beranjak pulang.
Tatkala Ketua MAA Kota Sabang yang hendak naik ke kapal menggunakan drum dari darat, malah tercebur ke laut.
Berhubung kapal komando bermuatan barang, Subur dan kawan-kawan pun dialihkan ke Kapal Antares.
Karena alasan keseimbangan pula, kapal yang lebih mirip perahu nelayan yang mereka tumpangi terombang ambing dalam hempasan ombak yang berdebur di pertemuan perairan Samudera Hindia dan Selat Malaka.
Prajurit TNI menyambung nyawa menjaga keutuhan NKRI, bahkan di ‘pulau mati’.
Menjaga keutuhan setiap jengkal ibu pertiwi seperti yang dinukilkan dalam lirik: Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau/sambung menyambung menjadi satu/itulah Indonesia.