Laporan Wartawan Tribun Timur Muthmainnah Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kedai kopi yang cozy kini sedang happening di Makassar.
Pencintanya pun bukan saja dari kalangan eksekutif muda dan professional, namun juga dari kalangan remaja dan mahasiswa.
Nah, tepatnya dua bulan lalu masyarakat Makassar pun disuguhi alternatif kedai kopi yang beda dari yang sudah ada di Makassar.
Kedai Kopi Papa Ong hadir di Makassar.
Sajian menu di Kedai Kopi Papa Ong di Makassar (Tribun Timur/ Muthmainnah Amri)
Di Indonesia, sudah memiliki empat cabang dan di Makassar tepatnya di Jl Rusa No 33-35.
Persisnya berdekatan dengan rumah makan Muda Mudi yang kerap ramai.
Nah, Papa Ong menawarkan arsitektur bangunan sentuhan Malaysia dan China.
Hal ini terlihat di sejumlah furniture dan pajangan di dinding. Begitu juga dengan gagang pintu kedai yang khas, chinese banget.
Namun dari suasananya sangat persis jika ngopi di kawasan Chinatown Singapura.
Menandakan dari temboknya dilukis dengan gambar bangunan China dengan goresan lampion merah.
Sajian menu di Kedai Kopi Papa Ong di Makassar (Tribun Timur/ Muthmainnah Amri)
Serta meja dan kursi kayu berwarna coklat tua turut memberi kesan tempo dulu.
Suasananya nyaman bagi pengunjung yang memang ingin berlama lama di suatu tempat. Menghabiskan secangkir kopi dan mungkin saja menyangap roti bakar.
Menu di Papa Ong pun tak beda jauh dengan kebanyakan kedai kopi.
Aneka roti panggang, nasi goreng, nasi hainan, dan nasi lemak. Juga tersedia sup ikan, bubur ayam, pempek, bakso, siomay dan pisang goreng.
Ada juga mi sup kacang yang menyerupai lontong sayur.
Diberi sentuhan daun jeruk menambah sensasi kelezatan menu ini. Mi sup kacang very recommended bagi yang bosan makan nasi.
Di bulan Ramadan, Papa Ong mulai beroperasi pukul 16.00 wita.
Hari biasa buka pukul 7.00 wita dan tutup pukul 00.00 wita.
Lampu bergaya Tiongkok memperindah interior Kedai Kopi Papa Ong di Makassar (Tribun Timur/ Muthmainnah Amri)
Jika berbuka puasa disini akan disuguhi es buah secara gratis. Belum lagi Papa Ong berhadapan dengan masjid, sehingga bisa sekalian salat maghrib dan melanjutkan makan berat di Papa Ong.
Makan di Papa Ong juga sangat menguntungkan karena harga di menu sudah termasuk pajak 10 persen.
Tersedia juga menu khas Makassar. Seperti jalangkote dan kue barongko. Barongko terbuat dari pisang dan tepung yang dihaluskan kemudian dibungkus dengan daun pisang. Sangat nikmat disantap saat dingin. (*)