Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Nuansa merah muda berpadu dengan biru tampak menonjol dari dekorasi Bali Creative, yang berlokasi di Jalan Raya Ketewel-Sukawati, Gianyar, Bali.
Tak ketinggalan, berbagai bunga ucapan selamat menghiasi area depan toko dan juga suara musik tradisional Bali yang terdengar mengalun dengan cukup nyaring.
Hari itu, yakni Minggu (5/7/2015), satu toko sekaligus pusat grosir yang menawarkan beragam wedding souvenir tersebut resmi dibuka dalam sebuah acara grand opening.
Aneka souvenir di Bali Creative. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Untuk makin memperkenalkan produk suvenirnya, khususnya dalam kategori pernikahan atau wedding yang menjadi fokusnya saat ini, kepada masyarakat yang lebih luas, itulah yang menjadi tujuan Susilawati Tanteri membuka toko terbarunya ini.
“Permintaan terhadap wedding souvenir ini banyak dan selalu ada. Karena pasti ada saja yang menikah setiap waktunya. Kami ingin menunjukkan bahwa sudah terjun lebih serius di bidang ini,” ujar wanita yang akrab disapa Susi ini.
Lebih dari 1.000 jenis souvenir ditawarkan Susi di tokonya ini.
Mulai dari pernak-pernik yang skala kecil, seperti hiasan kulkas, lilin, dupa, sabun, aroma theraphy, dompet, clutch bag, dan berbagai produk lainnya dalam skala besar dengan warna-warni yang cantik dan menarik.
Akomodir Souvenir Kreasi Sendiri Sesuai Budget Mulai Rp 500
Tak terpatok pada apa yang ditawarkan di tokonya saja, namun menurut wanita kelahiran 5 Juli yang juga saat itu sedang berulang tahun, para pembeli juga bisa memesan suvenir sesuai dengan keinginan mereka.
Aneka souvenir di Bali Creative. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Dengan konsep custome,yang mana juga dapat diakomodir oleh pihak Bali Creative.
“Di sini bisa kreasi sendiri, jadi bisa menyesuaikan dengan keinginan dan harga yang ditawarkan oleh customer sendiri. Mereka maunya seperti ini atau seperti itu, bisa kami usahakan,” ujar Susi menjelaskan salah satu keunggulan dari Bali Creative.
Keunggulan lainnya, menurut Susi, produknya termasuk yang lengkap.
Baik dari jenis, hingga kategori harga.
Dari yang termurah hingga termahal, ditawarkan olehnya di Bali Creative yang terletak di sebelah selatan Kantor Kepala Desa Ketewel ini.
“Dari harga dijamin. Karena kami ini grosiran, otomatis saya ambil jumlah besar ke supplier. Dan karena saya ambil jumlah besar, jadi bisa kasih harga yang bagus ke pembeli,” ujar Susi.
Sebelum membuka tokonya ini, Susi sendiri telah bergerak di bidang handycraft ini selama 12 tahun.
Yakni, sejak tahun 2003 silam di Pasar Sukawati awalnya, yang mana ia menyerahkan proses produksi untuk setiap suvenir-nya ini kepada home industry local.
Namun, ia juga mengakui ada beberapa produknya yang ia pesan secara impor.
“Produksi kami serahkan pada home industry yang sudah lama bekerja dengan kami. Kalau tidak seperti itu, tidak bisa dapat harga murah,” ujar wanita berkulit putih ini.
Sementara untuk di toko Bali Creative ini sendiri, khusus untuk packaging dari produk-produk tersebut. Untuk budget sendiri bervariasi, bahkan menurut Susi ada yang memilki budget mulai dari harga Rp 500.
Aneka souvenir di Bali Creative. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Akan Luncurkan Produk Baru yang Unik
Bali Creative tak hanya sebatas pada wedding souvenir saja.
Begitulah yang Susi sampaikan mengenai rencana ke depan bisnisnya tersebut.
Melirik peluang pasar yang lebih luas, namun masih dalam lingkup pernikahan, ia memiliki rencana dan terobosan lainnya yang akan ditawarkan ke depannya oleh Bali Creative.
“Saya ingin melirik lebih dalam ke wedding-nya. Karena setiap pernikahan pasti butuh souvenir, dan selain itu ternyata masih ada banyak pernak pernik lainnya. Dari kartu undangan, tempat cincin, photo booth, dan yang lainnya yang jadi permintaan customer. Lebih ke arah dekorasinya,” ujar Susi.
Sudah memulai ke arah sana, tepatnya pada launching sekaligus grand opening outlet Bali Creative, tak hanya sebagai dekorasi, namun beberapa pernak-pernik seperti pelaminan dan photo booth yang tampak di area jalan masuk tersebut juga hadir sebagai display.
“Mulai dari harga Rp 2,5 juta dipatok untuk pelaminan. Tapi kami lihat lagi lokasinya dan dekorasinya. Kalau untuk photo booth, bisa mulai dari di bawah Rp 1 juta, tergantung konsepnya seperti apa. Kalau seperti yang ada itu sekitar Rp 10 juta,” ujar Susi sembari menunjukkan produknya tersebut.
Susi juga sudah berencana dalam waktu dekat akan meluncurkan produk-produk terbaru yang tak kalah unik. Dan, lebih menggeber lagi untuk terjun ke ranah wedding yang lebih dalam.
Karena sesuai dengan makna dari bisnisnya, yakni mengutamakan kreatifitas.