TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pariwisata berencana menambah 30 negara untuk masuk ke dalam daftar Bebas Visa Kunjungan pada tahun 2016.
Dengan demikian diharapkan keuntungan berupa devisa dan pendapatan yang didapatkan dari pariwisata akan meningkat.
“Kebijakan Bebas Visa Kunjungan ini memberikan peluang lebih besar kepada pariwisata Indonesia. 30 negara itu beberapa yang masuk rencana adalah India, Arab Saudi, Portugal, dan Taiwan,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya usai acara Dialog dan Silahturahmi Buka Bersama Menteri Pariwisata di Hotel The Grove Suites, Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Wisatawan mancanegara menumpang becak menuju Museum Sono Budoyo, Yogyakarta, Selasa (4/3/2014). Badan Pusat Statistik mencatat, tamu asing makin betah tinggal di hotel-hotel di Tanah Air. (kompas.com/ferganata indria)
Menpar mengatakan rencana penambahan 30 negara yang masuk ke dalam Kebijakan Bebas Visa Kunjungan pada tahun 2016 tersebut, negara-negara Asia akan lebih mendominasi.
Untuk negara-negara Eropa, lanjut Arief, akan lebih sedikit masuk ke dalam daftar.
“Karena Eropa hanya tinggal sedikit yang belum masuk bebas visa. Penambahan negara ini akan mendekati jumlah bebas visa yang dilakukan oleh Malaysia dan Thailand,” ungkapnya.
Sebelumnya, pemberian bebas visa pertama kali telah dilakukan kepada 15 negara. Negara-negara tersebut yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Chile, Maroko, Peru, Vietnam, Ekuador, Kamboja, Laos, Myanmar, Hongkong, dan Makau.
Sementara, 30 negara yang bulan lalu mendapatkan bebas visa adalah RRT, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Meksiko, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan.
Dengan Kebijakan Bebas Visa Kunjungan untuk 30 negara, Pemerintah membuka pintu masuk yakni lima bandara dan empat pelabuhan. Lima bandara tersebut adalah Soekarno Hatta, Ngurah Rai, Kuala Namu, Juanda, dan Hang Nadim. Untuk pelabuhan yaitu Sri Bintan, Sekupang, Batam Center, dan Tanjung Uban.