Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Taman Margasatwa Ragunan yang terletak di Jalan Harsono RM, Nomor 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan kerap dibanjiri pengunjung pada musim liburan lebaran.
Pengelola kebun binatang Ragunan telah mengantisipasinya dengan membuka empat (4) pintu masuk di sisi utara, timur, barat, dan selatan.
"Persiapan dimulai dari parkir yang memang selalu menjadi perhatian khusus karena kecenderungan volume kendaraan kerap meningkat," ujar Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang P kepada TribunTravel, Selasa (14/7/2015).
Taman Margasatwa Ragunan, selalu ramai dikunjungi warga setiap musim libur Lebaran. (Tribunnews/Reynas)
Strategi pengaturan lalu lintas ini diterapkan terutama pada sisi utara yang akan menjadi lahan parkir khusus kendaraan roda dua atau motor.
"Parkir motor letaknya hanya di utara sedangkan mobil di dalam, tetapi tetap tidak boleh mengganggu para pejalan kaki," katanya.
Ada beberapa titik tempat parkir kendaraan roda empat atau mobil di areal dalam yakni dekat kantor pengelola, pusat primata schmutzer, gedung serba guna, gudang pakan ternak, dan sebagainya.
Pengunjung tahun ini juga diperkirakan melonjak dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 830 ribu orang.
"Diperkirakan angka pengunjung bertambah dari tahun lalu 830 ribu mungkin bisa menyentuh 900 ribu," tambahnya.
Dari sisi keamanan pun akan dikerahkan sekitar 1.000 personel dari internal maupun eksternal.
"Setiap lebaran kami selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan yaitu ada sekitar 181 personel dari internal dan eksternalnya mungkin 850 gabungan polda, polsek, tni, angkatan laut, dan ormas-ormas," ujar Bambang.
Marka Penunjuk Jalan
Pemasangan marka penunjuk jalan terhitung mulai hari ini, Selasa (14/7/2015) sudah dipersiapkan di beberapa titik penting.
Upaya ini agar memudahkan para pengunjung yang hendak memasuki Taman Margasatwa Ragunan agar tidak terjadi penumpukkan arus.
"Kami sudah orbitkan marka penunjuk jalan yang dipasang di titik padat terutama pintu masuk utara dan selatan," kata Bambang.
Selain itu, antisipasi lain bilamana terjadi kepadatan akan dilakukan pengalihan satu jalur.
"Untuk menghindari antrean panjang, arus lalu lintas akan dibuat satu jalur saja nanti," tukasnya.
Beberapa marka penunjuk jalan kini belum sepenuhnya di pasang terutama yang terbuat dari besi.
Sejauh ini marka yang baru dipampang di areal Taman Margasatwa Ragunan baru yang terbuat dari banner.
Tiket Masuk
Harga tiket masuk ke Taman Margasatwa Ragunan dikenakan tarif Rp 4.500 bagi dewasa, sedangkan anak-anak dipungut biaya Rp 3.500.
Jumlah itu sudah termasuk asuransi jika saja terjadi hal yang tidak diinginkan di dalam kebun binatang yang memiliki sekitar 3.000 koleksi satwa ini.
Dengan membayar premi sebesar Rp 500, setiap orangnya akan mendapat asuransi terhadap resiko kecelakaan diri seperti meninggal, cacat tetap, ataupun biaya perawatan.
Taman Margasatwa Ragunan terdiri dari kelas mamalia 69 jenis, kelas aves 101 jeis, kelas reptilia 34 jenis, dan kelas pisces 16 jenis.
Jumlah keseluruhan jenis satwa ada 270 species dengan jumlah koleksi berkisar 3.000 ekor satwa (spesimen).
Beberapa contoh satwa endemik dan langka yang berhasil dikembang biakan di Taman Margasatwa Ragunan antara lain orang utan, owa jawa, komodo, harimau sumatera, babirusa, dan lain-lain.
Jam operasional Taman Margasatwa Ragunan dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB (termasuk hari Senin pada liburan lebaran).
Sejarah Singkat
Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 di Batavia dengan nama "Planten en Dierentuin."
Pertama kali kebun binatang ini dikelola oleh perhimpunan penyayang flora dan fauna Batavia (Culture Vereniging Platen en Dierentuin at Batavia).
Mulanya, Taman Margasatwa ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Jakarta Pusat yang dihibahkan oleh Raden Saleh.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1949, kemudian namanya diubah menjadi Kebun Binatang Cikini.
Mengikuti perkembangan zaman, lokasi kebun binatang di Cikini dianggap tidak cocok yang berada di pusat kota.
Sehingga pada tahun 1964 pemerintah DKI Jakarta pada masa Gubernur DCI (Daerah Chusus Indonesia) Jakarta, Dr Soemarno membentuk Badan Persiapan Pelaksanaan Pembangunan Kebun Binatang Cikini ke Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang dipimpin Drh. T.H.E.W. Umboh.
Saat itu luas tanah di Ragunan mencapai 30 hektar dengan membawa sekitar 450 ekor satwa yang merupakan sisa kolektor dari Kebun Binatang Cikini.
Kebun Binatang Ragunan secara resmi dibuka pada tanggal 22 Juni 1996 oleh Gubernur DCI Jakarta, Mayor Jendral Ali Sadikin dengan nama "Taman Margasatwa Ragunan."