News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bali

Serunya Berselancar di Pantai Batu Bolong, di Badung Bali, Tarif Rp 350 Ribu Per Dua Jam

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan melepas lampion di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali, Senin (20/7/2015)

 Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Eri Gunarta

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gulungan ombak di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali, Senin (20/7/2015) siang mencapai ketinggian dua meter.

Sinar matahari pun bersinar terik siang itu.

Hal tersebut membuat pantai yang hanya memiliki bibir (tepian) tak lebih dari 10 meter ini dijejali wisatawan mancanegara untuk berjemur dan bermain surfing.

Meski Senin kemarin Indonesia masih dalam masa liburan hari raya, keberadaan wisatawan domestik di objek wisata favorit Kuta Utara ini masih dapat dihitung jari.


Wisatawan siap berselancar di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali (Tribun Bali/ I Wayan Eri Gunarta)

Memang pantai ini lebih diminati oleh wisatawan asing, mereka kerap berselancar.

Butuh kurang lebih 35 menit untuk menuju pantai ini jika datang dari Bandara Ngurah Rai.

Saat ini merupakan waktu yang baik untuk berselancar karena musim kemarau.

Seorang penyewa papan seluncur, I Made Paris mengatakan, sejak Januari jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Pantai Batu Bolong mengalami kenaikan signifikan.

Hal tersebut terhitung dari jumlah papan selancar yang laku disewakan.

"Peminat pantai ini memang wisatawan mancanegara yang sengaja datang untuk berjemur dan bermain surfing. Kini per harinya kami bisa menyewakan 40 hingga 50 unit papan seluncur. Tahun lalu paling banyak 30 papan per hari," tandasnya.


Wisatawan melempar bunga di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali (Tribun Bali/ I Wayan Eri Gunarta)

Jumlah wisatawan mancanegara yang lebih mendominasi, kata Paris, telah menjadi ladang penghasilan bagi warga setempat.

Yakni selain menyewakan papan selancar, mereka juga mengajarkan wisatawan bermain selancar.

Tarif yang dikenakan Rp 350 ribu per dua jam.

Minumnya Kelapa Muda Segar

Lonjakan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Batu Bolong ini juga dirasakan oleh Ni Nengah Sutini yang setiap harinya berjualan kelapa muda.

"Setiap harinya laku 200 biji. Saya sampai kewalahan mencari stok kelapa muda," ujar perempuan yang menjual kelapa muda Rp 15000 per biji itu.

Di pantai ini juga menjadi tempat yang indah untuk menyaksikan matahari terbenam.

Selain itu, tidak jarang dalam setiap kesempatan, pengunjung bisa menyaksikan kegiatan keagamaan di seputar pantai ini.

Pantai Batu Bolong merupakan tempat melaksanakan melasti (penyucian diri lahir dan batin).


Wisatawan siap berselancar di Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali, Senin (20/7/2015)

Jalan-jalan ke Pantai Batu Bolong tidak perlu khawatir ketika merasa lapar.

Sebab, di pinggir pantai banyak bisa ditemui warung maupun restoran yang akan mengakomodir kebutuhan perut sesuai isi kantong.

Pemda Badung Target PAD dari PHR Tembus Angka Rp 2,1 Triliun

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Cokorda Raka Darmawan saat dihubungi via telepon mengatakan, dari bulan Januari hingga saat ini, jumlah kunjungan wisatawan memang terus meningkat berkisar 10 persen.

"Bisa dikatakan bahwa promosi dan infrastruktur pariwisata yang terus kami benahi tidak percuma," katanya.

Pihaknya menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Pajak Hotel dan Restoran (PHR) di tahun 2015 tembus angka Rp 2,1 triliun.

"PHR ini bukan bersumber dari stakeholder akomodasi pariwisata, tapi jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di hotel, vila dan melakukan aktivitas menggunakan akomodasi pariwisata di Kabupaten Badung," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan, dari Rp 2,2 triliun pada tahun 2014, 70 persennya berasal dari PHR.

Untuk mencapai mencapai Rp 2,1 triliun di tahun ini, dinas pariwisata akan mengembangkan objek wisata di dua tempat di Kuta Selatan.

Yakni Pantai Labuan Said dan Pantai Pandawa.

"Penyumbang PHR terbesar Badung saat ini adalah Kecamatan Kuta Selatan, Kuta dan Kuta Utara. Tahun ini kami telah mengembangkan destinasi pariwisata lagi untuk menambah PHR," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini