Laporan Wartawan Serambi Indonseia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Lebaran merupakan hari kemenangan bagi umat muslim sekaligus momen merekatkan kembali hubungan silaturahmi.
Selain halal bi halal dan ziarah ke makam orang-orang tercinta, libur lebaran biasanya juga diisi dengnan mengunjungi tempat-tempat wisata.
Tak heran, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa maka hari kemenangan pun disambut dengan penuh sukacita. Berpiknik atau bertamasya ke alam terbuka bisa menjadi pilihan tepat untuk mengisi libur lebaran yang terbilang panjang.
Nah! Jika anda warga Aceh Utara atau kebetulan sedang berkunjung ke kabupaten tersebut, tak ada salahnya mengunjungi destinasi baru yang masih kurang akrab di telinga yaitu Krueng Tuan.
Krueng dalam bahasa lokal bermakna sungai. Krueng Tuan yang merupakan wisata alam yang menawarkan keindahan alami dari wajah khas sungai hulu.
Wisatawan berfoto bareng di Krueng Tuan, aliran sungai indah dan jernih di Aceh Utara (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Seperti umumnya hulu sungai yang tersembunyi di lereng bebukitan, Krueng Tuan juga menyuguhkan panorama alam berupa air sungai nan jernih lagi dingin yang mengalir lewat celah bebatuan besar yang menghampar memenuhi kawasan sungai.
Hulu sungai terasa sejuk lantaran lebatnya pepohonan yang memeluk kawasan tersebut.
Lokasi
Krueng Tuan berlokasi di Desa Kreung Tuan Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara. Dari ibukota kabupaten yang terletak di Lhoksukon, perjalanan memakan waktu hingga 2 jam.
Namun jika berangkat dari tetangganya yaitu Kota Lhokseumawe, cukup menempuh perjalanan darat sekitar 1 jam saja. Meskipun terbilang jauh dari pusat kota, namun untuk menuju kemari sebenarnya mudah saja.
Anda tinggal melintasi Jalan Nasional Banda Aceh Medan menuju ke arah barat kota. Setiba di Simpang KKA Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara, anda berbelok ke kiri dan terus lurus saja mengikuti jalan sekira 30 menit berkendara.
Lokasi wisata ini ditandai dengan jembatan yang menghubungkan sungai. Perjalanan terasa nyaman lantaran jalan yang mulus teraspal dan terbilang sepi.
Ini merupakan jalur tengah Aceh yang sedang diretas dan tembus hingga tembus ke dataran tinggi Aceh yaitu Kabupaten Bener Meriah, Gayo Lues, dan Takengon.
Wisata alam
Krueng Tuan masih sangat alami dan asri. Saking alaminya kita bisa mendengar kicauan burung dan merasakan hawa sejuk yang membekap kawasan tersebut.
Hijau pepohonan yang memeluk wisata alam itu menyejukkan mata yang memandang.
Ditingkahi suara air sungai yang mengalir bergemericik dari celah bebatuan.
“Tempat ini ramai dikunjungi pada akhir pekan, terlebih saat libur lebaran,” terang warga setempat, Maulizar.
Anda juga tak perlu takut keroncongan di sini karena warga setempat menawarkan aneka makanan ringan hingga makanan berat. Harganya cukup ekonomis, soal pilihan tentu tergantung selera.
Meskipun tersembunyi di lereng bukit, namun terdapat fasilitas pendukung yang memadai seperti keberadaan toilet dan musala. Namun sayangnya, potensi wisata ini belum dikelola dengan baik.
Krueng (Sungai) Aceh yang mengalir sepanjang sekitar 10 kilometer di Banda Aceh tampak tenang, beberapa waktu lalu. Krueng Aceh merupakan salah satu sungai terpanjang di Aceh yang kini masih lestari (Kompas/ Adrian Fajriansyah)
Hal itu terlihat dari wajah kawasan sungai yang bertabur sampah.
Begitu juga lahan parkir berupa lapangan terbuka yang cukup luas.
Untuk memasuki kawasan ini anda cukup membayar retribusi parkir saja.
Demi kenyamanan, disarankan membawa alas sendiri berupa tikar atau sejenisnya. Selamat berpiknik ria.