Derai-derai cemara dan debur ombak menjadi nyanyian Pulo Kapuk, lokasi tepat untuk leyeh-leyeh.
Di ujung cakrawala kita juga bisa melihat matahari terbit dari peraduan dan tenggelam dalam pelukan malam.
Pilihan yang tepat untuk sejenak lari dari hiruk pikuk kota.
Selain leyeh-leyeh di bibir pantai, muara sungai kerab dijadikan sebagai lokasi wisata keluarga dengan berpiknik ria.
Para orangtua yang memboyong anak-anak bisa melepas si buah hati bermain air dengan dengan tenang.
Ini karena tepi muara sungai cukup dangkal, hanya semata kaki atau selutut para bocah.
Pun terdapat ban atau bebek dayung yang khusus diperuntukkan bagi anak-anak.
Deretan pondok dan gazebo di pinggir muara bisa dijadikan tempat melepas lelah setelah capai berenang.
Pun batu pemecah ombak sering dijadikan tempat nongkrong bagi mereka yang ingin memuaskan hobi memancing.
Sementara hutan cemara kerab dijadikan lokasi bagi komunitas tertentu menghelat acara, lengkap dengan alunan musik atau karoeke yang berdentam.
Jika berkunjung kemari, tak lengkap rasanya tanpa menyesap air kelapa muda.
Cukup membayar Rp 10 ribu rupiah kita sudah bisa mereguk kesegaran buah khas hutan tropis, langsung dari batoknya.
Jika muara sungai ramai dengan aktivitas pengunjung, namun bibir pantai justru senyap dari hiruk pikuk.
Tribun Travel merekomendasikan Pantai Cemara bagi anda yang sedang mencari setting untuk dijadikan lokasi foto pre-wedding.
Pun jika tidak, Pulo Kapuk atau Pantai Cemara selalu menjadi pilihan yang tepat untuk sekedar melepas penat.