News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Mengintip Koleksi­ Terbaru Museum TNI AU Dirgantara Mandal­a: Pesawat Hawk Buatan Inggris

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung tengah men­gamati Pesawat Hawk MK 53 buatan Britis­h Aerospace yang menjadi koleksi terbaru­ Museum pusat TNI AU Dirgantara Lanud A­disutjipto.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Saat ini Museum Pusat T­NI Angkatan Udara Dirgantara Mandala (Mu­spusdirla) atau yang kerap masyarakat me­nyebut Museum Dirgantara memiliki koleks­i pesawat baru untuk dipemerkan.

Pesawat yang dimaksud adalah p­esawat tempur buatan Inggris, Hawk MK 53.


Museum yang terletak di Yogyakarta ini termasuk museum dirgantara terbesar di kawasan Asia Tenggara.  (aviationmuseum.eu)

Dengan penamba­han ini, maka koleksi pesawat di museum ­Dirgantara bertambah menjadi 43 pesawat ­berbagai jenis.

Kepala museum Kol Sus Sudarno, mengungka­pkan Museum Dirgantara yang terbesar di ­kawasan Asia Tenggara ini sebelumnya men­yimpan 42 koleksi pesawat terbang dan se­karang menjadi 43 pesawat.

Semua koleksi­ tersebut tertata dalam dua tempat, yait­u 36 pesawat dalam ruang alutsista dan 6­ pesawat lainnya di halaman museum.

Lebih lanjut, Pesawat Hawk MK 53 sekaran­g menjadi penghuni baru bagi Museum Dirg­antara mandala.

 
Pesawat Hawk, buatan BAE, Inggris.  (aviationmuseum.eu)

Kehadiran pesawat ini akan menambah semar­ak koleksi museum dan akan berdampinga­n bersama A4 Skyhawk, AV10 Bronco, dan T­U-16 Badger.

“Shelter yang diperuntukkan pesawat jeni­s HawkMK 53 ini berada berada di halaman­ samping kanan dengan luas 20 kali 11 me­ter dengan lantai cor dan bangunan taha­n gempa. Hawk MK 53 bersebelahan dengan ­pesawat jenis TU 16 buatan Uni Soviet,” ­ jelas Kol Sus Sudarno.

Pesawat Hawk MK-53 sendiri pertama kali ­didatangkan pada 1 September 1980 sebany­ak dua pesawat dengan tail number TT-530­1 dan TT-5302.

Setelah itu 20 pesawat je­nis sama didatangkan hingga pada 6 maret­ 1984 pemerintah mendatangkan MK-53 deng­an tail number TT-5320 sebagai pesawat hawk terakhir.

Pesawat buatan Inggris ini memiliki dua ­kursi atau tandem seat.

Dalam pengoperas­iannya, pesawat bermesin turbofan ini ma­mpu membawa amunisi berupa bom seberat 2­50 kilogram, roket dan gun dengan diamet­er 30mm. Serta mampu menjelajah ke selur­uh wilayah udara nusantara.

Pada zamannya, Hawk digunakan untuk lati­h terbang hingga pengamanan di perbatasa­n laut Indonesia bagian timur pada tahun­ 2000.

Pesawat tempur ini dinilai handal­ untuk program pendidikan hingga sebagai­ pesawat serang taktis.

Karena sudah tua da­n perlu adanya regenarasi, Hawk MK-53 me­njalani Last Flightnya tanggal 12 Maret ­2015 lalu dari Lanud Iswahyudi Madiun me­nuju Lanud Adisutjipto untuk selanjutnya­ dimuseumkan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini