Laporan Reporter Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Bubur Baayak, merupakan satu di antara banyak bubur tradisional warisan kuliner orang Banjar di Kalimantan Selatan.
Bubur ini berwarna coklat dan rasanya perpaduan antara manis dan gurih.
Buburnya kental dan berisi butiran-butiran tepung.
Disebut bubur baayak karena saat membuatnya tepungnya disaring sambil digoyang-goyang agar adonan tepungnya kalis.
Proses penyaringan sambil digoyang ini dalam Bahasa Banjar disebut ayak.
Bubur baayak khas Banjar jadi hidangan utama di berbagai acara (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)
Seorang pembuat dan penjualnya adalah Sadiah.
Dia biasa menjajakan bubur baayak buatannya di warung kecilnya di Pasar Teluk Dalam, Jalan Sutoyo S, Banjarmasin tiap hari dari pukul 08.00-14.00 Wita.
Bubur baayak ini berbahan tepung beras, tepung gandum, garam, santan, gula merah dan air.
Cara pembuatannya cukup mudah.
Pertama, tepung beras dan tepung gandum diberi air dan diolah jadi adonan.
Bubur baayak hidangan berbagai acara
"Setelah itu adonan tepung diberi garam lalu diayak hingga halus menghasilkan butiran-butiran kecil," katanya lagi.
Gula merahnya direbus hingga mendidih, lalu diberi santan agar menciptakan rasa gurih.
"Kemudian dicampur dengan adonan tepung tadi," lanjutnya.
Proses pembuatannya cukup mudah dan rasa yang ditawarkan pun cukup menggoda.
Berebut bubur baayak
Ada rasa manisnya gula merah, kenyalnya tepung dan gurihnya santan serta sedikit asinnya garam.
Bubur ini biasa dijualnya dalam gelas plastik ukuran tanggung.
Seporsinya dijual sekitar Rp 5.000.
Tempatnya biasa berjualan di Pasar Teluk Dalam cukup mudah dicari.
Pasar ini di Jalan Sutoyo S, biasanya kerap dilalui kendaraan umum seperti angkutan kota.
Ingin ke pasar ini, cukup pilih saja angkot jurusan Teluk Dalam.
Lokasi pasarnya di pinggir jalan raya.