News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Nasi Goreng Bu Ita di Sleman, Punya 18 Variasi Rasa, Kualitasnya Sekelas Hotel Berbintang

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasi goreng pete Warung Bu Ita.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Nasi goreng adalah salah satu panganan paling populer di Indonesia.

Hampir semua kalangan masyarakat menyukai makanan ini.

Hotel berbintang hingga warung kaki lima menjajakan nasi goreng.


Nasi goreng iga Warung Bu Ita.  (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Karena begitu populernya makanan ini, begitu mudahnya kita dapat menemukan pedagang yang menjual nasi goreng, termasuk di Yogyakarta.

Jika anda sedang berada di Yogyakarta atau sedang berada di Yogyakarta dan seorang pecinta nasi goreng, tidak ada salahnya mencoba nasi goreng di Warung Makan Bu Ita.

Warung makan ini berada di Jalan Pandega Marta Raya B2 No. 76, Sleman.

Meskipun tidak hanya menjual nasi goreng, tetapi nasi goreng adalah menu yang paling banyak diburu pembeli jika datang kemari.

Sehingga tidak heran banyak orang yang menyebut warung tersebut dengan sebutan Nasi Goreng Bu Ita.

Di tempat tersebut anda akan mendapati pilihan 18 varian nasi goreng.


Suasana di Warung Makan Bu Ita.  (Hamim Thohari/Tribun Jogja)

Beberapa varian nasi goreng tersebut nasi goreng teri medan, nasi goreng iga, nasi goreng pete, nasi goreng ayam panir, nasi goreng keju, nasi goreng udang panir, dan beberapa varian lainnya.

Setiap harinya warung makan Bu Ita buka dari jam 5 sore hingga 12 malam.

Setiap harinya warung tersebut selalu penuh diserbu pembeli.

Bahkan saat jam makan malam anda harus bersabar untuk mendapatkan tempat duduk di rumah makan dengan bangunan sederhana tersebut.

Selain varian nasi goreng yang cukup banyak, rasa dari goreng Bu Ita memang mantap sehingga membuat pembeli selalu kembali.


Warung Makan Bu Ita.  (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Rasa bumbu nasi gorengnya terasa mantap, perpaduan gurih, sedikit manis, dan pedas (bagi yang berselera pedas).

Kelezatan nasi goreng tersebut diciptakan oleh mantan seorang Chef Hotel Santika Cirebon. "Dulu suami saya adalah Chef di Hotel Santika Cirebon," ujar Ita Kartika Dewi selaku pemilik warung makan Bu Ita.

Berbekal kemampuan memasak yang dimiliki suaminya, pada tahun 2000 pasangan suami istri ini memilih membuka usaha warung makan di di Yogyakarta, karena suami dari Ita Kartika berasal dari Yogyakarta.

Sebelum berjualan di lokasi yang saat ini ditempati, awalnya warung tersebut buka di jalan Magelang Km 4,5.

"Saat pertama kali buka usaha warung makan ini, suami saya yang masak. Tetapi pada tahun 2006 yang lalu suami saya meninggal, jadi saat ini saya yang memasak dan meneruskan usaha ini," cerita perempuan yang dulu juga sempat menjadi Marketing di Hotel Santika Cirebon tersebut.

Semua menu dan racikan bumbu nasi goreng yang saat ini ada adalah peninggalan suaminya.

Seperti kebanyakan nasi goreng, bumbu dasarnya menggunakan bawang bawang putih, kecap, saus, garam, gula, dan beberapa bumbu lainya.

Tetapi ada sebuah bumbu rahasia yang dulu diciptakan suami Ita Kartika dan saat ini membuat nasi goreng Bu Ita berbeda dengan nasi goreng lainnya.

"Butuh waktu enam jam untuk membuat bumbu rahasia nasi goreng ini," ujarnya.

Selain menyajikan nasi goreng, beberapa menu lainya yang dapat anda pesan di warung makan ini antara lain bakmi goreng/rebus, magelangan, capcay, fu yung hay, kambing kecap, uang saus tiram, dan beberapa hidangan lainnya.

Untuk masalah harga, tidak usah khawatir karena cukup terjangkau. Untuk menu nasi goreng harganya mulai Rp. 9 ribu hingga Rp. 20 ribu per porsi. Satu porsi nasi goreng ukuranya pun cukup besar.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini