TRIBUNNEWS.COM - Lomba lari MesaStila Challenge Utra kembali digelar.
Tahun ini ajang tersebut digelar pada 9-10 Oktober 2015 di Magelang, Jawa Tengah.
Gunung Merbabu. (Tribun Jateng/Rival Almanaf)
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini ada sesuatu yang baru di ajang lomba lari tersebut.
Ajang "MesaStila Challenge Ultra 2015" merupakan kali kelima ajang ini diselenggarakan. Tahun ini lomba lari terdiri dari kategori 13K dan 21K, 42K (maraton), 65K (ultra) dan 100K (ultra).
Selain sebagai ajang lomba lari, acara ini dipandang sebagai sarana mempromosikan Jawa Tengah, terutama Magelang.
"Magelang selama ini hanya sebagai lintasan. Tidak kebagian tamu, karena tamu masuknya dari Jogja (Yogyakarta). Tapi sejak ada tol, tamu mulai masuk," ungkap General Manager MesaStila M. Isa Ismail Rauf, di Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Stasiun Ambarawa. (Kompas.com/Fitri Prawitasari)
Oleh karena itu, pihaknya lalu membuat sebuah ajang lomba lari dalam rangka mempromosikan kawasan Losari, Magelang. Lima tahun lalu saat ajang ini pertama kali digelar, pesertanya hanya 65 orang.
"Tahun lalu bisa 300 orang. Awalnya lari di atas kereta. Dalam waktu perjalanan, dari 13K maunya naik jadi 21 K, dari 21K maunya lebih dari itu, jadinya ultra trail. Sekarang sudah terdaftar sebagai avent tahunan di Ultra Trail du Mont Blanc di Perancis yang dipandang sebagai kiblatnya pelari ultra di dunia," kata Isa.
Ia menuturkan tahun lalu, hotel-hotel di seputaran Magelang pun sempat penuh karena acara tersebut.
Tahun ini, kategori terbaru yang ditampilkan adalah ultra trail 100K dengan cut time 32 jam. Tentu, lari di atas rel kereta api dan mengejar kereta uap tua dari Stasiun Ambarawa, tetap digelar.
"Yang 13K dan 21K dari Stasiun Ambarawa, kereta jalan duluan, baru setengah jam kemudian pelari start mengejar kereta api," katanya.
Sementara itu, kategori baru 100K dipandang menarik karena melewati "tujuh" gunung. Sebenarnya hanya ada lima gunung yaitu Gunung Andong, Merbabu, Merapi, Telomoyo, dan Gilipetung.
"Ultra 100K ini sangat unik. Gunung ada total 5 gunung, tetapi dua gunung dinaikin dua kali yaitu Merapi dan Merbabu," kata Isa.
Biaya pendaftaran untuk mengikuti acara ini mulai dari Rp 400.000 sampai Rp 1 juta untuk peserta lokal. Biaya tersebut tergantung kategori yang diikuti.
Pihaknya menargetkan 500 peserta dari 25 negara, dengan masing-masing kategori ditargetkan dapat mencapai 100 peserta.
Sementara itu, Kementerian Pariwisata mendukung ajang lomba lari ini dan berharap dan menarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara untuk datang ke Magelang.
"MesaStila sendiri adalah heritage, belum lagi ada agronya, ada coffee plantation, itu luar biasa. Sport sebagai alat promosi, seperti event yang kita lakukan bersama daerah seperti Tour de Singkarak, Jakarta Marathon, dan di Bintan dalam waktu dekat ada Iron Man," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti di kesempatan yang sama.
MesaStila sendiri merupakan sebuah resor yang memiliki area perkebunan kopi. Lokasinya berada di Losari, Magelang, Jawa Tengah. (Ni Luh Made Pertiwi)