Dalam sambutannya, Soegondo Djojopuspito berharap kongres dapat meperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.
Koleksi Museum Sumpah Pemuda (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)
Gagasan yang mengemuka dalam kongres adalah tentang memperkuat persatuan Indonesia, pendidikan kebangsaan yang demokratis, dan gerakan kepanduan sebagai bagian dari pergerakan nasional.
Topik pembahasan itu menunjukan bahwa ada pengembangan gagasan yang lebih luas dalam Kongres Pemuda II jika dibandingkan dengan kongres yang pertama.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman yang disambut sangat meriah oleh peserta kongres.
Kongres kemudian ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres yang diucapkan oleh para pemuda yang hadir sebagai Sumpah Setia yang berbunyi:
Pertama
Kami Poetra dan Putri Indonesia.
Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
Kedoea
Kami Poetra dan Poetri Indonesia.
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami Poetra dan Poetri Indonesia.
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Rumusan Sumpah Setia secara aklamasi tersebut menunjukkan bahwa dalam diri pemuda tidak ada lagi perbedaan asal daerah, suku bangsa, bahasa atau perbedaan sempit lainnya.