News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Yogyakarta

Menara Pandang di Puncak Kalibiru, Spot Foto Terbaik dengan Pemandangan Waduk Sermo, Kulonprogo

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan indah dari puncak Kalibiru.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Menikmati keindahan Kulonprogo bisa dilakukan dengan berbagai macam cara.

Satu di antara cara menikmati Kulonprogo yang saat ini banyak digemari adalah dengan mendatangi objek wisata Kalibiru.

Kalibiru adalah objek wisata yang terletak di jajaran perbukitan Menoreh, tepatnya berada di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo.


Objek wisata ini terletak di jajaran perbukitan Menoreh, tepatnya berada di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Berada di daerah perbukitan Kalibiru memiliki pemandangan yang indah, dan hal tersebut yang menjadi daya tarik utama obyek wisata satu ini.

Dari puncak bukit yang ada di dusun Kalibiru, pengunjung akan disuguhkan pemandangan hijaunya wilayah Kabupaten Kuonprogo dan waduk Sermo.

Foto dengan latar belakang waduk Sermo di atas menara pandang sebuah pohon adalah kegiatan favorit para pengunjung saat berada di Kalibiru.

Dikatakan Sudadi selaku ketua pengelola obyek wisata Kalibiru, menara pandang yang menjadi spot favorit untuk foto tersebut merupakan tempat finish wahana flying fox yang ada di sana.

"Karena dari tempat tersebut pemandanganya memang bagus, akhirnya banyak orang yang minta foto di sana setelah menjajal flying fox," ujarnya.

Karena semakin banyak wisatawan yang ingin foto di spot tersebut, akhirnya pengelola Kalibiru membuat menara pandang di pohon lain untuk memenuhi keinginan para pengunjung.

Saat ini ada tiga spot foto yang disediakan pengelola. Dan kesemuanya memiliki latar belakang waduk Sermo.


Di kawasan ini juga terdapat sejumlah warung yang menyediakan aneka minuman atau makanan.  (Tribun Jogja/Hamim Thohari)

Lantaran berada di atas pohon, pengunjung yang ingin berfoto di spot tersebut harus memanjat pohon dengan tangga setinggi kurang lebih lima meter.

Anda tidak usah khawatir mengenai keamanan saat foto-foto di atas menara pandang, karena ada perangkat keamanan dan petugas yang menjaga.

Besarnya antusias pengunjung untuk foto-foto di tempat tersebut, membuat pengelola membatasi waktu selama tiga menit untuk setiap pengunjung.

Pengelola juga memberlakukan tarif untuk spot foto. Yakni Rp. 15 ribu untuk spot foto 1, dan Rp. 10 ribu untuk spot foto 1 dan 2.

Tidak hanya bisa melakukan foto-foto, di Kalibiru pengunjung bisa melakukan beragam kegiatan.

"Kami punya arena permainan aero game, jalur trekking, MTB Downhill Track, flying fox," tambah Sudadi.

Bagi pengunjung yang ingin menginap di Kalibiru, tersedia enam pondokan, dimana setiap pondokan mampu menampung 12 orang.

Selain itu juga terdapat dua buah joglo yang bisa digunakan untuk melakukan beragam kegiatan.

Disediakannya pondokan tersebut karena di Kalibiru pengunjung bisa menyaksikan keindahan sunrise dan sunset.

Keindahan waduk Sermo dan hamparan hijau perbukitan Menorah tidak hanya bisa disaksikan dari menara pandang, tetapi juga dari beberapa gardu pandang yang bisa dicapai dengan treking menyusuri jalan setapak yang sudah dicor.

Gardu pandang ini tersebar di empat titik dengan pemandangan utama menghadap Waduk Sermo.

Demi kenyamanan pengunjung, pengelola menyediakan sejumlah fasilitas seperti kamar mandi/ WC, musola, dan beberapa warung yang menyediakan beragam makanan dan minuman.

Diceritakan Sudadi obyek wisata Kalibiru masuk kedalam kawasan Hutan Negara.

Pada tahun 2000 masyarakat sekitar mulai mengelola hutan negara untuk meningkatkan perkenomian masyarakat sekaligus sebagai upaya melestarikan keberadaan hutan negara tersebut.

Pengelolaan hutan tersebut didampingi oleh sebuah LSM, yakni yayasan Damar.

Hingga pada tahun 2003, pemerintah melalui Kabupaten Kulonprogo mengeluarkan izin pengelolaan sementara selama lima tahun.

"Kemudian pada tahun 2007, ada izin pengelolaan kepada kami kelompok tani hutan untuk mengelola hutan negara ini selam 35 tahun," ujar Sudadi.

Objek wisata Kalibiru sendiri resmi dibuka pada awal 2010.

Ide membuka kawasan Kalibiru menjadi obyek wisata berawal ketika seorang asal Kanada yang peduli terhadap lingkungan bernama Chris Bennet mengatakan bahwa kawasan tersebut potensial menjadi tempat wisata.

Hingga pada tahun 2008 bersama yayasan Damar dibuatlah event sedekah bumi untuk menarik perhatian pemerintah Kulonprogo mengenai potensi wisata yang ada di Kalibiru.

"Akhirnya setelah itu, kami diminta untuk membuat prorposal ke pemerintah DIY, dan kami mendapatkan sejumlah dana untuk membangun infrastruktur penunjang kegiatan pariwisata," kata Sudadi.

Kini Kalibiru menjadi salah satu obyek wisata andalan Kulonprogo.

Hal tersebut terbukti dari jumlah kunjungan wisatawan yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Pada 2010 jumlah pengunjung hanya sekitar 7 ribu pengunjung. Pada tahun 2011 dan 2012 angkanya di sekitar 19 ribu. Dan pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 77 ribu.

"Hingga pertengahan tahun 2015 ini, jumlah pengunjung telah mencapai 115 ribu pengunjung," jelas Sudadi. Untuk memasuki area wisata Kalibiru, setiap pengunjung ditarik retribusi sebesar Rp. 5 ribu.

Untuk menuju Kalibiru, jika anda dari Yogyakarta arahkan kendaraan menuju waduk Sermo.

Sesampainya di waduk Sermo akan ada penunjuk arah yang menuntun anda hinga Kalibiru.

Dari waduk Sermo, kawasan Kalibiru berjarak sekitar 3 kilometer. Anda akan melewati jalanan yang naik turun dan cukup curam. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini