News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Limau Madang, Jeruk Paling Semerbak Wangi dan Manis Se-Kalimantan, Kulit Tipis, Buah Tebal

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jeruk Limau Madang khas Kabupaten Banjar. Rasanya manis dan semerbak wangi. Tak masalah buat penderita maag, karena manisnya lebih dominan ketimbang asamnya.

TRIBUNNEWS.COM, BANJAR - Desa Sungai Madang di Kabupaten Banjar merupakan sentra perkebunan jeruk asli Kalimantan Selatan, yaitu limau madang.

Di desa ini, hampir seluruh penduduknya memiliki kebun limau madang.

Limau ini tergolong berbeda dari jeruk lainnya yang ada di Indonesia.

Dari segi rasa, memiliki ciri khas yang berbeda, yaitu manis dan sedikit kecut.

Daging buahnya empuk dan berwarna orange agak kemerahan.

Wanginya juga terasa berbeda.

Ada aroma manis yang lebih mendominasi, diselingi sedikit asam menyeruak ke rongga hidung saat menghirup wanginya walaupun buahnya belum dikupas.

Buah ini musiman, biasanya dijual di pasar-pasar tradisional maupun kios kaki lima di Banjarmasin dan sekitarnya.

Musim panennya biasanya antara Juni hingga Agustus.

Jeruk-jeruk ini ada juga yang dijual di kios kaki lima di pinggir jalan.


Jeruk Limau Madang banyak dijajakan di Banjarmasin (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)

Di antaranya di Jalan A Yani Km 12, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.

Di sini ada sekitar tiga atau empat orang pedagangnya.

Mereka berdagang di bak mobil pick up dan beberapa buahnya ditata di rak kayu yang mereka pajang di pinggir jalan.

Seorang pedagangnya adalah Jani.

Pria asli Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah ini memasok limau madang ini dari kebun pamannya di Desa Sungai Madang.

Satu kilogram limau madang yang berukuran kecil dijualnya Rp 10.000.

Sementara yang agak besar dijualnya Rp 20.000 per kilogram.

Kalau beli banyak, yang Rp 20.000 bisa saja lebih murah jadi Rp 15.000 per kilogram.

"Ukurannya beda-beda. Kalau istilah para petani limau madang di sini, yang kecil itu disebutnya sekacak. Kalau yang agak besar itu sekacak dua jari," bebernya.

Istilah sekacak itu adalah bahasa Banjar yang berarti ukuran besar benda jika telunjuk dan jempol dibentuk bulatan yang penuh.

Sementara sekacak dua jari artinya bulatan jempol dan telunjuk tidak penuh dan lebih dua jari.

Oleh sebab itu, harga jual limau madangnya berdasarkan besar ukuran sekacaknya.

Sekilas jika melihat limau madang dari luar, rupanya sama saja dengan jeruk-jeruk lainnya yang asli Indonesia.

Untuk membedakannya, kita bisa mencium aromanya yang lebih didominasi manis dan sedikit asam.


Jeruk Limau Madang banyak dijajakan di Banjarmasin (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)

Jika jeruknya matang, aromanya bahkan bisa tercium dari jarak dekat walaupun kita tak dengan sengaja menciumnya.

Saat BPost mengunjungi kios ini, aroma khas limau madang bahkan sudah tercium, seakan turut menyambut kedatangan BPost.

"Mudah saja membedakannya. Lihat saja daging buahnya, kalau orange kemerahan dan aromanya yang khas, itu pasti jeruk madang," sebutnya.

Kulit buahnya tipis.

Hebatnya lagi, kulit buahnya ini walau sudah layu setelah sepekan, namun daging buahnya tetap segar.

Selain rasanya dan aromanya yang khas, limau madang ini juga memiliki banyak khasiat.

Di antaranya, mampu mengobati beberapa keluhan kesehatan seperti radang, badan loyo, meriang, bibir pecah-pecah dan sakit gigi.

"Kalau tidak bisa menyembuhkan, minimal mengurangi sakit. Buat yang menderita maag tak masalah karena rasanya lebih banyak manisnya," paparnya.

Lokasi para penjual limau madang ini sangat mudah dicari karena di pinggir jalan saja.

Apalagi, lokasinya di tepi jalan negara seperti Jalan Ahmad Yani.

Tak jauh dari perbatasan antara Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, terlebih lagi jalannya mulus dan lebar sehingga berkendara beberapa menit saja dari tapal batas Kota Banjarmasin di Jalan Ahmad Yani Km 6 ke Km 12, sudah bisa menemukan para pedagang limau madang ini.

Terlebih lagi, pedagangnya melayani jasa pemesanan via telepon dan bisa mengantarkannya ke alamat si pemesan.

"Buat wisatawan, mau diantarkan limau madangnya ke hotel juga bisa, asalkan tak jauh dari sekitar Gambut hingga Banjarmasin saja," pungkasnya. (Yayu Fathilal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini